aMSaL

BaGi DuNia KiTa HaNYaLaH SeSeoRaNG, BaGi SeSeoRaNG KiTaLaH DuNiaNYa

Minggu, 24 Juni 2012

TULIP


Kata “TULIP” adalah sebuah akronim. Kelima huruf yang membentuk kata itu merupakan singkatan dari lima frasa atau istilah dogmatik dalam bahasa Inggris yang meringkaskan kelima pokok Calvinisme. Frasa-frasa ini secara berturut-turut adalah: Total Depravity atau Total Inability (Kerusakan Total atau Ketidakmampuan Total), Unconditional Election (Pemilihan Tanpa Syarat), Limited Atonement atau Limited Redemtion (Penebusan Terbatas), Irresistible Grace (Anugerah yang tidak dapat ditolak), dan Perseverance of the Saints (Ketekunan orang-orang Kudus).
Kelima pokok ini ditetapkan ketika doktrin Reformasi dirumuskan dalam Sinode Nasional Dordrecht di Belanda, yang diselenggarakan pada tahun 1618-1619. Pada sidang sinode gerejawi yang diprakarsai oleh pemerintahan Belanda ini, para utusan gereja-gereja Belanda dikumpulkan bersama-sama dengan para utusan dari banyak negara Eropa lain. Tujuan utama mereka adalah untuk menetapkan doktrin yang didasarkan pada Alkitab dan juga pada Calvinisme dari John Calvin.
Sinode ini sangat perlu diadakan karena di Belanda (dan juga di luar negeri), timbul semakin banyak kebingungan mengenai doktrin Reformasi yang alkitabiah, yang pada waktu itu sejumlah pokoknya yang sangat penting sedang terancam akan dirongrong dan diputar-balikkan. Secara umum, ada dua kubu yang sudah terbentuk, masing-masing dipimpin oleh sarjana Belanda yang sangat terkenal, yaitu Profesor Jacobus Arminius (1560-1609) dan Profesor Francis Gomarus (1563-1641)
Pertentangan di antara kedua kubu itu semakin memanas, karena setelah kematian Arminius para pengikutnya menerbitkan buku Remonstran (protes), yang di dalamnya doktrin Arminius diringkas dan dipertahankan. Kaum Arminian ini mengetengahkan pandangan-pandangan mereka dalam lima pokok:
1.  Kehendak bebas manusia untuk memilih yang baik atau yang jahat.
2. Pemilihan Allah yang bersyarat terhadap manusia, yang didasarkan pada iman dan perbuatan-perbuatan baik manusia yang sudah diketahui Allah sebelumnya.
3. Penebusan yang bersifat universal, karena semua umat manusia mempunyai kemungkinan untuk dapat ditebus sebagai akibat dari pekerjaan Kristus. Dan penebusan ini perlu dimanfaatkan oleh manusia itu sendiri berdasarkan imannya.
4. Keterbatasan pekerjaan Roh Kudus, sebab Dia memanggil manusia untuk bebas dan manusia dapat menolaknya.
5. Kemungkinan orang-orang kudus untuk kehilangan anugerah Allah.
Kelima pokok Arminianisme ini diajukan kepada Majelis Perwakilan Tinggi (Pemerintahan) Belanda. Sebagai tanggapan terhadap hal ini, pemerintahan Belanda juga kemudian mengadakan sidang Sinode Dordrecht. Dalam sinode ini kelima pokok Arminianisme itu dipelajari dan, jika perlu, disanggah berdasarkan ajaran Alkitabiah.
Selama tujuh bulan sinode tersebut membahas artikel-artikel dari ajaran itu dalam 154 kali persidangan. Pada akhirnya, tidak ada satu pun bukti yang ditemukan bahwa pokok-pokok ajaran dalam buku Remonstrans sesuai dengan ajaran Firman Allah. Sebagai tanggapan terhadap ajaran Remonstran ini sinode tersebut merumuskan temuan-temuannya dalam lima artikel yang disebut dengan Kontra-Remonstran (secara harfiah berarti melawan Remonstran), atau Lima Artikel Menentang Remonstran. Isi dari artikel-artikel ini didirikan di atas Firman Allah dan doktrin Reformasi, yang dijelaskan secara terperinci misalnya di dalam The Institutes karya John Calvin.
Isi dari artikel-artikel ini dapat disingkat dengan bantuan lima kata kunci dalam bahasa Inggris, yang semuanya memberikan ringkasan dari Bantahan Terhadap Remonstran. Huruf-huruf pertama dari kelima frasa itu membentuk kata TULIP. 
Sumber: G.J. Baan, TULIP, Lima Pokok Calvinisme, Cet.2, Momentum, Surabaya, 2010.

Tidak ada komentar:

Kata kata

Cintailah seseorang sepenuhnya, termasuk kekurangannya, dan suatu saat kamu akan pantas mendapatkan yang terbaik darinya.

SESUATU YANG BERHARGA

Terkadang, Tuhan menghilangkan sesuatu yang sangat berarti dari genggamanmu, agar kamu menyadari kesalahan dan berubah menjadi lebih baik.