Taburkanlah benihmu pagi-pagi hari, dan janganlah memberi istirahat kepada tanganmu pada petang hari, karena engkau tidak mengetahui apakah ini atau itu yang akan berhasil, atau kedua-duanya sama baik. Pengkhotbah 11:6
Dalam segala hal kami ditindas,
namun tidak terjepit; kami habis akal, namun tidak putus asa; 2 Korintus 4:8
Inilah kisah singkat tentang seorang yang membuat minuman bersoda.
Awalnya, ia memberi nama 3UP sebagai merek minum sodanya. Namun sayangnya usaha
itu gagal. Minuman itu tidak disukai oleh masyarakat. Ratusan botol minuman pun
harus terbuang sia-sia karena tidak ada yang membeli. Lalu, si pembuat kembali
memperjuangkan bisnisnya dan mengganti namanya dengan nama 4UP. Tetapi, produk
itu pun gagal, sama seperti sebelumnya. Tidak berhenti sampai di situ, ia
berusaha bangkit lagi dan mengganti lagi namanya menjadi 5UP. Ia cukup yakin
bisa berhasil, tetapi kali ini pin gagal juga. Namun, kecintaannya pada soda
membuat ia tidak menyerah dan berusaha lagi dengan nama baru, 6UP. Produk itu
juga gagal. Sayangnya, kali ini ia menyerah. Beberapa tahun kemudian, orang
lain muncul dan membuat minuman bersoda dengan nama 7UP dan mendapat sukses
besar. Kini minuman bersoda merek 7UP
terbilang cukup populer di penjuru dunia.
Dalam hidup ini, terkadang Tuhan mengijinkan kegagalan terjadi. Namun,
hendaknya kegagalan itu tidak menjadi penghalang untuk kita terus berusaha.
Memang, jika sedang mengalami kegagalan, rasanya sakit. Ada saatnya kita ingin
menangis, menyerah sepenuhnya, dan mengaku kalah. Tetapi ingat, kita harus
bangkit! Kita masih memiliki banyak ide yang harus terus digali. Hal itulah
yang membuat kita bertahan, sehingga tak ada alasan untuk menyerah. Seperti
Paulus yang tidak menyerah dalam pekerjaannya sebagai pemberita Kabar Baik.
Memang kita tidak tahu kapan usaha kita akan membuahkan hasil. Tetapi, jika
kita terus berusaha, usaha kita pasti membuahkan hasil. Justru karena kita
tidak mengetahui kapan waktu keberhasilan kita, maka seharusnya itu menjadi
alasan untuk kita tidak pernah berhenti berusaha. Jangan pernah berhenti sampai
jerih payah kita membuahkan hasil.
Harus diakui, tidak jarang kegagalan sering membuat kita enggan untuk
mencoba lagi. Mark Twain berkat, “Dua puluh tahun dari sekarang kau merasa
lebih kecewa karena hal-hal yang tidak kau lakukan. Jadi buanglah tali-tali
haluan itu. Tangkaplah angin pasat ke layar-layarmu. Jejakilah, bermimpilah,
dan temukanlah.” Jadi, alangkah baiknya kita lebih memilih untuk bertindak,
walau mungkin akan diperhadapkan pada kegagalan, kesakitan, dan kekecewaan.
Tetapi, hal itu jauh lebih baik daripada kita tidak bertindak sama sekali. Jika
kita tidak bertindak, hanya akan timbul kekecewaan di kemudian hari. Dengan
terus berusahalah kita bisa belajar dari kesalahan dan semakin kreatif dalam
memecahkan masalah.
Jalan Tuhan itu unik dan tidak terpikirkan oleh kita. Ia memiliki
rencana yang luar biasa dalam setiap
hidup kita. Percayalah bahwa Tuhan selalu menghargai usaha kita. Jika kita
sudah berusaha secara maksimal dan memiliki niat yang tulus di hadapan Tuhan,
kita tinggal menunggu waktu Tuhan untuk mengangkat kita.
Keberhasilan
tak akan pernah menghampiri mereka yang berhenti berjuang karena sudah pernah
gagal.
Sumber : Manna Sorgawi | No.
177 Tahun XV | Desember 2012 | Sabtu, 22 Desember 2012