aMSaL

BaGi DuNia KiTa HaNYaLaH SeSeoRaNG, BaGi SeSeoRaNG KiTaLaH DuNiaNYa

Kamis, 12 November 2015

Pendekatan Metode Historis-Kristologi



Metode ini bertitik-tolak dari sejarah Penyelamatan Allah (Redemptive History) sebagai uraian fakta-fakta yang sungguh-sungguh terjadi dan yang berarti sebagai pelajaran dan pola hidup bagi umat Tuhan pada abad dan tempat. Semuanya berpusat pada Kristus. [1]
Meneliti kontekstual kitab. Pada bagian ini ada dua hal yang perlu diteliti: pertama, konteks historis kitab atau data-data kanonik dari kitab, yang mengandung informasi sebagai latar belakang bagi teks yang ditafsirkan. [2] Di sini penafsir perlu meneliti dan memeriksa siapa penulis kitab, latar belakang kehidupannya, waktu penulisan, tempat penulisan, jaman penulisan dan tujuan penulisan dan lain-lain. Pentingnya begian ini untuk diteliti karena bagian satu dan yang lain memiliki hubungan atau keterkaitan dengan apa yang telah ditulis oleh penulis kitab. Setiap kitab dan penulisnya memiliki kekhasan yang istimewa, yang Tuhan juga ingin nyatakan.

Konteks dekat dan konteks jauh dari teks yang ditafsir. Konteks ialah teks di luar disekitar teks. Langkah ini menuntun penafsir memeriksa isi teks dalam konteks literernya dari yang terdekat sampai yang terjauh. Pentingnya bagian ini adalah untuk memberi kepada penafsir pandangan yang luas. Teks yang diteliti mempunyai tempat yang istimewa dalam keseluruhan Kitab Suci. Menemukan konteks dekat dan jauh akan membawa peniliti untuk melihat hubungan-hubungan teks dengan banyak nas lain (yang pararel, sejajar, dan kutipan) dalam keseluruhan Kitab Suci. Sehingga ini berguna untuk melindungi peneliti dari pemberian arti yang tidak tepat.

Meneliti posisi teks. Langkah ini penting bagi peneliti untuk menemutkan dan melihat posisi teks:
      a. Dalam Sejarah Suci (Historia Sacral). Disini penafsir perlu menetapkan “lokasi”  peristiwa teks pada garis Sejarah Suci. Sejarah Suci yang dimaksud bukanlah sejarah perkembangan umat Tuhan (manusiawi) melainkan perbuatan-perbuatan besar Tuhan (Ilahi), yakni bahwa Dia tetap setia terhdapa umat-Nya.
     b. Dalam Sejarah Penyataan Allah (Historia Revelation). Disini penafsir meneliti posisi teks dalam perkembangan penyetaan Allah, sebab Tuhan tidak langsung menyatakan seluruh Firman-Nya, tetapi tahap demi tahap.

Kristologis. Seluruh Alkitab mempunyai pusat atau inti yaitu  Kristus. Langkah ini menuntun penafsir untuk mencari dan menemukan Kristus dalam Teks yang ditafsir. “Dengan kata lain, penafsir mencari jawaban atas pernyataan: dengan cara apakah teks yang ditafsirkan itu berhubungan dengan keselamatan yang dikerjakan oleh Yesus Kristus???



[1]  Henk Venema, Kitab Suci-untuk Kita: Membaca dan menafsir Firman Tuhan secara Utuh, Setia, dan Kontekstual, (Jakarta: Yayasan Komunikasi Bina Kasih, 2003), 91.


[2] Henk Venema, Kitab Suci-untuk Kita: Membaca dan menafsir Firman Tuhan secara Utuh, Setia, dan Kontekstual, (Jakarta: Yayasan Komunikasi Bina Kasih, 2003), 96-7.
               

Kata kata

Cintailah seseorang sepenuhnya, termasuk kekurangannya, dan suatu saat kamu akan pantas mendapatkan yang terbaik darinya.

SESUATU YANG BERHARGA

Terkadang, Tuhan menghilangkan sesuatu yang sangat berarti dari genggamanmu, agar kamu menyadari kesalahan dan berubah menjadi lebih baik.