aMSaL

BaGi DuNia KiTa HaNYaLaH SeSeoRaNG, BaGi SeSeoRaNG KiTaLaH DuNiaNYa

Selasa, 26 Juni 2012

Pengemis, Anak Buta

Seorang anak buta duduk bersila di sebuah tangga pintu masuk pada sebuah supermarket. Ya, dia adalah pengemis yang mengharapkan belas kasihan dari para pengunjung yang berlalu lalang di depannya. Sebuah kaleng bekas berdiri tegak di depan anak itu dengan hanya beberapa keping uang receh di dalamnya,sedangkan kedua tangannya memegang sebuah papan yang bertuliskan “Saya buta, kasihanilah saya.”
Ada Seorang pria yang kebetulan lewat di depan anak kecil itu. Ia merogoh sakunya, mengeluarkan beberapa keping uang receh, lalu memasukkannya ke dalam kaleng anak itu. Sejenak, pria itu memandang dan memperhatikan tulisan yang terpampang pada papan. Seperti sedang memikirkan sesuatu, dahinya mulai bergerak-gerak.
Lalu pria itu meminta papan yang dibawa anak itu, membaliknya, dan menuliskan beberapa kata di atasnya. Sambil tersenyum, pria itu kemudian mengembalikan papan tersebut, lalu pergi meninggalkannya. Sepeninggal pria itu, uang recehan pengunjung supermarket mulai mengalir lebih deras ke dalam kaleng anak itu. Kurang dari satu jam, kaleng anak itu sudah hampir penuh. Sebuah rejeki yang luar biasa bagi anak itu.

Beberapa waktu kemudian pria itu kembali menemui si anak lalu menyapanya. Si anak berterima kasih kepada pria itu, lalu menanyakan apa yang ditulis sang pria di papan miliknya. Pria itu menjawab, “Saya menulis, ‘Hari yang sangat indah, tetapi saya tidak bisa melihatnya.’ Saya hanya ingin mengutarakan betapa beruntungnya orang masih bisa melihat. Saya tidak ingin pengunjung memberikan uangnya hanya sekedar kasihan sama kamu. Saya ingin mereka memberi atas dasar terima kasih karena telah diingatkan untuk selalu bersyukur.”

Pria itu melanjutkan kata-katanya, “Selain untuk menambah penghasilanmu, saya ingin memberi pemahaman bahwa ketika hidup memberimu 100 alasan untuk menangis, tunjukkanlah bahwa masih ada 1000 alasan untuk tersenyum.”

CeritaInspirasi.net

Minggu, 24 Juni 2012

Membangun Tim Kerja


 
Pendahuluan

Istilah
Membangun tim kerja tidak sama dengan membangun kerja sama tim. Sebuah tim bisa saja dibangun dan setiap anggotanya bekerja dengan keras akan tetapi tim ini tetap tidak maksimal. Sebagai contoh adalah bila sebuah Panitia Natal Jemaat yang dibentuk oleh Majelis Jemaat dan setiap anggota panitia tersebut sudah merasa bekerja dengan sangat keras akan tetapi tetap saja masih banyak kekurangan yang terjadi.
Dalam contoh tersebut di atas dapat dikatakan bahwa tim telah dibangun, akan tetapi kerja sama tim belum terbentuk. Jadi sekalipun judul tulisan ini adalah Membangun Tim Kerja akan tetapi yang dimaksudkan adalah membangun kerja sama tim.

Definisi
Ada banyak sekali definisi mengenai tim; Akan tetapi untuk maksud tulisan ini maka tim didefinisikan sebagai sebuah kelompok kerja yang mempunyai tujuan yang sama dimana setiap anggotanya mengembangkan hubungan yang saling membangun. Kerja sama tim adalah usaha bersama dari anggota tim yang dilakukan secara terkoordinasi untuk mencapai tujuan bersama. Jadi yang menjadi kata kunci adalah usaha bersama, terkoordinasi dan tujuan bersama  Apabila ada salah satu unsur yang tidak dipenuhi maka kerjasama tim tidak akan maksimal.


Membangun Tim
Keuntungan adanya kerja sama tim antara lain:
  • Mendapatkan hasil yang maksimal
  • Meningkatkan motivasi anggota tim
  • Menciptakan tempat persekutuan yang baik
  • Merupakan tempat mengembangkan diri dari anggota tim
Masalah yang dihadapi dalam membangun tim antara la
  • Kurangnya kepemimpinan (bukan berarti tidak ada pemimpin)
  • Ketidakmampuan anggota tim untuk melaksanakan perannya
  • Kurangnya komitmen dari anggota tim (mis: tidak menepati jan
  • Suasana yang tidak membangun (mis: saling menyalahkan, dlsb)
  • Ketidak jelasan peran & tanggung jawab masing-masing anggota
Beberapa hal yang bisa menjadi penghalang dalam membangun t
  • Perbedaan latar belakang, kebiasaan, cara berinteraksi, cara berpikir.
  • Perbedaan tingkat motivasi maupun dasar motivasi

Dimensi pengembangan 

Ada 4 dimensi umum yang harus diperhatikan dalam pengembangan sebuah tim yaitu: individu, tugas, tim dan organisasi.
  1. Dimensi individu terdiri dari motivasi, komitmen, sikap, kemampuan dan partisipasi anggota tim
  2. Dimensi tugas terdiri dari tujuan, penentuan target, proses yang sistimatis
  3. Dimensi tim terdiri dari kepemimpinan, peran, komunikasi, hubungan antar pribadi, kemampuan dalam mempengaruhi, konflik, analisis masalah, pengambilan keputusan, pertemuan/rapat, koordinasi, keterikatan, sistim nilai, dlsb
  4. Dimensi organisasi terdiri dari struktur organisasi, suasana kerja, dukungan terhadap pengembangan, penghargaan, budaya.
Motivasi

·            Motivasi secara umum adalah yang mendasari seseorang untuk berperilaku. Jadi motivasi adalah mengenai dorongan, kebutuhan dan keinginan yang biasanya diwujudkan melalui perilaku dari seseorang  Hasil penelitian menunjukkan bahwa seseorang akan lebih giat, lebih baik dan lebih produktif bila memiliki motivasi yang tinggi.
Kinerja seseorang sangat dipengaruhi oleh tiga hal yaitu kemampuan, motivasi dan lingkungan. Agar seseorang bisa punya kinerja yang tinggi maka ia harus tahu bagaimana melaksanakan tugasnya (kemampuan), harus mau untuk melaksanakan tugasnya (motivasi) dan yang terakhir adalah harus diberi kesempatan dan dibantu untuk melaksanakan tugasnya (lingkungan).

·            Dalam konteks tulisan ini maka yang akan dituliskan adalah hanya motivasi.

²   Faktor yang mempengaruhi motivasi
à  Ada tiga bentuk yang memotivasi seseorang yaitu: desakan dari dalam, tarikan dari luar dan dorongan dari luar
à  Dorongan dari dalam adalah motivasi yang dari dalam diri orang tersebut. Misalnya seseorang yang oleh karena keyakinan imannya melakukan aksi bunuh diri, atau oleh karena keyakinan imannya telah mengabdikan seluruh hidupnya untuk melayani orang miskin/sakit (mis: mother Theresa)
à  Dorongan dari luar adalah motivasi yang datang dari luar yang mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu. Dorongan tersebut misalnya dari anggota keluarga, teman dekat, atasan, bawahan, dlsb. Contohnya adalah seseorang yang ikut aktif dalam pelayanan di gereja oleh karena dorongan dari anggota keluarga (mis: “Papa kan sudah jadi presbiter, masak kamu sebagai anak papa kok tidak ikut kegiatan pelayanan sih….”).
à  Tarikan dari luar adalah motivasi yang datang dari luar yang menarik seseorang untuk melakukan sesuatu. Tarikan tersebut misalnya dari keinginan mendapatkan sesuatu, mis: Ani sangat aktif dalam pelayanan GP karena ia “naksir berat” kepada  Budi yang menjadi ketua GP.

²   Teori-teori motivasi
Ada banyak teori tentang motivasi yang sudah dikembangkan sejak dahulu, beberapa diantaranya adalah sebagai berikut
  • Teori hirarkhi kebutuhan (Maslow) – Menurut Maslow, manusia memiliki kebutuhan yang tersusun berdasarkan hirarkhi dari yang terendah sampai dengan yang tertinggi. Tingkatan kebutuhan tersebut adalah kebutuhan fisik, kebutuhan akan rasa aman, kebutuhan sosial, kebutuhan untuk diakui dan dihargai, kebutuhan untuk beraktualisasi.
  • Teori dua faktor (Herzberg) – Menurut Herzberg ada dua faktor yang mempengaruhi kepuasan manusia yaitu faktor motivator dan faktor hygien
  • Teori kebutuhan ERG (Alderfer) – Menurut Alderfer manusia mempunyai tiga kebutuhan dasar yaitu kebutuhan eksistensi, keterkaitan dan berkembang
  • Teori kebutuhan sosial (McClelland) – Menurut Mcclelland perilaku seseorang didasari oleh tiga hal yaitu kebutuhan akan kekuasaan, kebutuhan untuk berbprestasi dan kebutuhan untuk menjalin hubungan sosial
  • Teori penetapan tujuan (Locke) – Menurut Locke apabila para anggota tim turut berpartisipasi dalam memecahkan masalah di tim tersebut maka mereka akan merasa lebih terlibat sehingga produktifitas meningkat.
  • Teori persamaan (Adams) – Menurut Adams, individu menginginkan adanya kesamaan dan keadilan dalam perlakukan yang diberikan oleh tim, demikian juga mereka cenderung untuk membandingkan penghargaan yang diterimanya dengan usaha yang telah dilakukan.
  • Teori harapan (Vroom) – Menurut Vroom kekuatan dari kecenderungan berperilaku adalah tergantung dari kekuatan suatu harapan bahwa tindakan akan diikuti  dengan hasil tertentu dan pada derajat ketertarikan individu pada hasil yang akan diperoleh
²   Hampir semua perilaku manusia di dalam suatu organisasi/tim bisa dijelaskan maupun diantisipasi melalui teori-teori di atas


Pemahaman tentang tim

Kepemimpinan di dalam tim didefinisikan sebagai
  1. Suatu kemampuan untuk mendorong kinerja tim ke tingkat yang lebih tinggi dengan mentransformasikan visi ke tindakan
  2. Suatu keterampilan yang bisa dipelajari & dilatih yang umumnya berkaitan dengan hubungan antar pribadi.
  3. Kepemimpinan di dalam tim tidak berarti harus secara formal (Ketua Majelis Jemaat, Ketua BPK, atau Ketua Panitia Paskah). Seseorang yang mempunyai keterampilan kepemimpinan bisa saja mendorong kinerja tim ke tingkat yang lebih tinggi sekalipun ia hanya sebagai anggota biasa pada tim tersebut.
  4. Beberapa ciri kepemimpinan yang efektif antara lain: kemampuan berkomunikasi secara efektif, keyakinan diri, kemampuan bersosialisasi, kematangan mental dan emosional, motivasi dan kemauan (determinasi).
  5. Oleh karena banyaknya literatur mengenai kepemimpinan, maka di dalam tulisan ini tidak dijabarkan lebih lanjut.

Peran di dalam tim
  1. Ada berbagai peran yang harus dilaksanakan di dalam suatu tim. Dari sisi tugas (task) yang harus dilakukan, maka peran seseorang di dalam tim dapat dilihat melalui struktur organisasi/tim. Jabatan di dalam suatu tim mis.: ketua, sekretaris, bendahara, dlsb menunjukkan peran yang diinginkan dalam suatu tim.
  2. Dalam kenyataannya peran yang dibutuhkan dalam suatu organisasi/tim jauh lebih kompleks dari hanya dari sudut pandang tugas tersebut. Menurut Dr. Meredith Belbin (1981) ada 9 peran yang dibutuhkan dalam suatu organisasi/tim yaitu: the coordinator,  the shaper,  the plant,  the monitor evaluator,  the implementer,  the team worker,  the resource investigator,  the completer dan  the specialist.
 Komunikas
  • Dalam berhubungan dengan sesama anggota tim, tidak jarang terjadi ketidak lancaran komunikasi dalam bentuk salah pengertian, salah menangkap maksud dari pembicara,dsb. Sehingga kata-kata atau kalimat dari anggota tim yang satu ditafsirkan atau kurang dimengerti oleh anggota tim lainnya.
  • Komunikasi adalah dasar dari semua interaksi manusia dan bagi semua fungsi kelompok. Melalui komunikasi setiap anggota tim akan dapat mencapai pengertian satu sama lain, membina kepercayaan, mengkoordinir tindakan, merencanakan strategi untuk mencapai tujuan ataupun melakukan aktivitas tim.
  • Meskipun komunikasi tampaknya sederhana, tetapi untuk memperoleh komunikasi yang efektif, seringkali banyak sekali hambatan. Hambatan tersebut dapat berasal dari si pengirim berita, si penerima berita maupun faktor situasi dan kondisi.
  • Beberapa hambatan dalam berkomunikasi antara lain: latar belakang individu-individu yang berkomunikasi, sistim nilai para individu tersebut,  bahasa, sikap pada saat berkomunikasi, lingkungan.
  • Keterampilan berkomunikasi yang perlu dikembangkan antara lain: kemampuan mendengar (listening), kemampuan untuk memberi maupun menerima umpan balik, kemampuan memberi nasihat (coaching), kemampuan meningkatkan hubungan antar pribadi, kemampuan meningkatkan saling percaya dan adanya keterbukaan.

Konflik
  • Konflik tidak selamanya negatif. Dalam beberapa hal konflik bisa menjadi positif, mis: merasa beban terlepas, mendapatkan perspektif baru, keputusan yang diambil menjadi lebih baik, perbedaan bisa lebih dipahami, meningkatkan self-esteem
  • Ada beberapa jenis konflik yaitu: goal conflict (konflik karena beda tujuan), cognitive conflict (konflik karenabeda ide/konsep), affective conflict (konflik karena perasaan tidak suka atau karena kemarahan), behavioral conflict (konflik karena perilaku yang tidak cocok/sesuai)
  • Ada beberapa pola  untuk menghadapi konflik (lihat diagram)
  • Beberapa cara untuk menanggulangi konflik antara lain: negosiasi, keterampilan inter personal, menyadari perbedaan jender & budaya, meminta maaf, memberikan appresiasi, memaafkan, berkorban, memakai mediasi,
Pertumbuhan & Pengembangan tim

·      Dukungan organisasi terhadap tim
  • Organisasi  bisa mendukung kinerja dari suatu tim dengan cara menciptakan iklim organisasi yang kondusif yaitu antara lain: atmosfir keterbukaan &  saling percaya,  kesetaraan dari setiap anggota (apapun posisinya) dalam berinteraksi, adanya kesempatan untuk pengembangan diri, kesediaan untuk berubah.
  • Dukungan lainnya adalah dalam bentuk menjadi sumber daya (resources) bagi tim serta penghargaan yang selayaknya (khusus di dalam tim  yang ruang lingkupnya adalah organisasi sosial, maka penghargaan yang dimaksud  adalah intrinsic reward)
 Empat phase pertumbuhan
  • Tim tidak terbentuk begitu saja, tetapi melalui tahapan tertentu, yang pada setiap tahap mempunyai ciri dan karakter sendiri sehingga setiap tahap memerlukan penyelesaian sendiri
  • Lima tahapan pembentukan tim (Tuckman) yaitu: tahap pembentukan (forming), tahap badai (storming), tahap pembentukan norma (norming), tahap kinerja tinggi (performing) dan tahap bubar/pemutusan hubungan (adjourning)
  Tim yang berkinerja tinggi
  • Karakteristik dari tim ini antara lain: mempunyai maksud & tujuan yang sama, dibentuk dengan sengaja, memiliki peran yang jelas, mempunyai proses komunikasi, kepemimpinan yang diterima dan mendukung anggota, ukuran organisasinya kecil, akuntabilitas,  iklim keterbukaan & saling percaya.
  • Beberapa tips bagi untuk mencapai tim yang berkinerja tinggi antara lain: fokus pada maksud & tujuan, selesaikan konflik, fokus pada baik proses maupun isi, partisipasi aktif, masalah yang sensitif tetap dijaga “confidential”, komunikasi secara terbuka dan positif, dlsb.
 

Catatan Penutup :

1.      Kepada para pembina diharapkan agar dapat mempelajari materi pendalaman berjudul MEMBANGUN KERJA SAMA TIM MANDIRI DAN DINAMIS (softcopy ada dalam cd)  dalam rangka pengayaan  wawasan yang membekali Pembina untuk memberikan nilai lebih dalam membawakan materi.

2.      Kiranya materi pembinaan  ini bermanfaat bagi pengurus BPK di lingungan GPIB dan terutama bagi pekerjaan pembangunan tubuh Kristus.


AJARAN CALVINIS


Aliran atau denominasi Calvinis lebih sering disebut Reformed atau Presbyterian. Berbicara tentang Calvinisme atau aliran Calvinis, dengan sendirinya berbicara tentang John Calvin. Ia adalah seorang pemimpin gerakan reformasi gereja di Swiss. Calvin merupakan generasi kedua dalam jajaran pelopor dan pemimpin gerakan reformasi gereja abad ke-16, dengan peranan yang sangat besar dalam gereja-gereja reformatoris. Gereja-gereja yang mengikuti ajaran dan tata gereja seperti yang digariskan Calvin diberi nama Gereja CALVINIS.

Calvinisme mengajarkan tentang pembenaran hanya oleh Iman (Sola Fide) dengan  menekankan penyucian, kehidupan baru yang harus ditempuh oleh orang-orang Kristen yang bersyukur karena ALLAH telah menyelamatkan mereka. Calvin menegaskan bahwa anggota-anggota jemaat yang berkumpul untuk mendengarkan Firman Allah dan untuk ikut ambil bagian dalam Perjamuan Kudus haruslah suci. Mengenai jabatan-jabatan dalam gereja, Calvin mengenal empat jabatan yaitu Pengajar, Diaken, Penatua dan Pendeta. Pendeta-Pendeta bersama-sama dengan Penatua merupakan konsistori, yaitu majelis gereja yang memimpin jemaat dan menjalankan disiplin gereja. Peraturan pemilihan dan pentahbisan pejabat-pejabat gereja itu dengan teliti, terutama jabatan pendeta.

Mengenai Perjamuan Kudus, Calvin mengajarkan bahwa Perjamuan Kudus adalah pemberian ALLAH dan bukan perbuatan manusia. Roti dan Anggur bukan saja lambang, melainkan alat yang dipakai untuk memberikan tubuh dan darah Kristus kepada umat-Nya. Akan tetapi Kristus kini ada di surga. Roti dan Anggur tidak bisa dianggap sama saja dengan tubuh dan darah yang di dalam Kasih Tuhan Yesus dalam Yesus Kristus. Calvin membedakan tanda dengan apa yang ditandakan oleh tanda itu. Calvin menjelaskan sebagai berikut : “Sebagaimana orang yang percaya itu sungguh-sungguh menerima tanda-tanda itu dengan mulutnya, demikianlah Kristus yang di Surga”. Dalam pelaksanaan Perjamuan Kudus, Calvin sangat teliti.

Predestinasi yaitu bahwa sejak kekal ALLAH di dalam diri-Nya sendiri telah menetapkan orang-orang mana yang diberi-Nya keselamatan dan yang mana yang dibinasakan. Orang-orang yang dipilih TUHAN itu diberi Anugerah dengan Cuma-Cuma sedangkan orang-orang yang ditolak, ALLAH menutup jalan masuk ke dalam kehidupan. Hal ini sungguh sulit dipahami. Tanda-tanda bahwa seseorang ditetapkan ALLAH untuk kehidupan yang kekal ialah bahwa mereka dipanggil oleh ALLAH dan mereka menerima pembenaran dari ALLAH.

TRADISI
Calvinisme terkenal sangat keras. Tradisi yang dilaksanakan ialah Perjamuan Kudus yang diadakan tiga bulan sekali dan berhubungan dengan itu maka dijalankan disiplin yang keras. Puji-Pujian dinyanyikan dengan Mazmur. Seorang Perempuan tidak diperbolehkan memiliki jabatan khusus dalam gereja.

KONFESI
Yaitu Pengakuan Iman ada dua, yakni Pengakuan Iman Internasional dan Pengakuan Iman Nasional. Pengakuan Iman Internasional seperti: Pengakuan Iman Athanasius (PIA), Pengakuan Iman Rasuli (PIR), Pengakuan Iman Nicea Konstantinopel (PIN). Pengakuan Iman Nasional seperti : Pengakuan Iman Gereja Belanda (PIGB), Katekismus Heidelberg dan pasal-pasal Ajaran Dordrecht.

TULIP


Kata “TULIP” adalah sebuah akronim. Kelima huruf yang membentuk kata itu merupakan singkatan dari lima frasa atau istilah dogmatik dalam bahasa Inggris yang meringkaskan kelima pokok Calvinisme. Frasa-frasa ini secara berturut-turut adalah: Total Depravity atau Total Inability (Kerusakan Total atau Ketidakmampuan Total), Unconditional Election (Pemilihan Tanpa Syarat), Limited Atonement atau Limited Redemtion (Penebusan Terbatas), Irresistible Grace (Anugerah yang tidak dapat ditolak), dan Perseverance of the Saints (Ketekunan orang-orang Kudus).
Kelima pokok ini ditetapkan ketika doktrin Reformasi dirumuskan dalam Sinode Nasional Dordrecht di Belanda, yang diselenggarakan pada tahun 1618-1619. Pada sidang sinode gerejawi yang diprakarsai oleh pemerintahan Belanda ini, para utusan gereja-gereja Belanda dikumpulkan bersama-sama dengan para utusan dari banyak negara Eropa lain. Tujuan utama mereka adalah untuk menetapkan doktrin yang didasarkan pada Alkitab dan juga pada Calvinisme dari John Calvin.
Sinode ini sangat perlu diadakan karena di Belanda (dan juga di luar negeri), timbul semakin banyak kebingungan mengenai doktrin Reformasi yang alkitabiah, yang pada waktu itu sejumlah pokoknya yang sangat penting sedang terancam akan dirongrong dan diputar-balikkan. Secara umum, ada dua kubu yang sudah terbentuk, masing-masing dipimpin oleh sarjana Belanda yang sangat terkenal, yaitu Profesor Jacobus Arminius (1560-1609) dan Profesor Francis Gomarus (1563-1641)
Pertentangan di antara kedua kubu itu semakin memanas, karena setelah kematian Arminius para pengikutnya menerbitkan buku Remonstran (protes), yang di dalamnya doktrin Arminius diringkas dan dipertahankan. Kaum Arminian ini mengetengahkan pandangan-pandangan mereka dalam lima pokok:
1.  Kehendak bebas manusia untuk memilih yang baik atau yang jahat.
2. Pemilihan Allah yang bersyarat terhadap manusia, yang didasarkan pada iman dan perbuatan-perbuatan baik manusia yang sudah diketahui Allah sebelumnya.
3. Penebusan yang bersifat universal, karena semua umat manusia mempunyai kemungkinan untuk dapat ditebus sebagai akibat dari pekerjaan Kristus. Dan penebusan ini perlu dimanfaatkan oleh manusia itu sendiri berdasarkan imannya.
4. Keterbatasan pekerjaan Roh Kudus, sebab Dia memanggil manusia untuk bebas dan manusia dapat menolaknya.
5. Kemungkinan orang-orang kudus untuk kehilangan anugerah Allah.
Kelima pokok Arminianisme ini diajukan kepada Majelis Perwakilan Tinggi (Pemerintahan) Belanda. Sebagai tanggapan terhadap hal ini, pemerintahan Belanda juga kemudian mengadakan sidang Sinode Dordrecht. Dalam sinode ini kelima pokok Arminianisme itu dipelajari dan, jika perlu, disanggah berdasarkan ajaran Alkitabiah.
Selama tujuh bulan sinode tersebut membahas artikel-artikel dari ajaran itu dalam 154 kali persidangan. Pada akhirnya, tidak ada satu pun bukti yang ditemukan bahwa pokok-pokok ajaran dalam buku Remonstrans sesuai dengan ajaran Firman Allah. Sebagai tanggapan terhadap ajaran Remonstran ini sinode tersebut merumuskan temuan-temuannya dalam lima artikel yang disebut dengan Kontra-Remonstran (secara harfiah berarti melawan Remonstran), atau Lima Artikel Menentang Remonstran. Isi dari artikel-artikel ini didirikan di atas Firman Allah dan doktrin Reformasi, yang dijelaskan secara terperinci misalnya di dalam The Institutes karya John Calvin.
Isi dari artikel-artikel ini dapat disingkat dengan bantuan lima kata kunci dalam bahasa Inggris, yang semuanya memberikan ringkasan dari Bantahan Terhadap Remonstran. Huruf-huruf pertama dari kelima frasa itu membentuk kata TULIP. 
Sumber: G.J. Baan, TULIP, Lima Pokok Calvinisme, Cet.2, Momentum, Surabaya, 2010.

Kata kata

Cintailah seseorang sepenuhnya, termasuk kekurangannya, dan suatu saat kamu akan pantas mendapatkan yang terbaik darinya.

SESUATU YANG BERHARGA

Terkadang, Tuhan menghilangkan sesuatu yang sangat berarti dari genggamanmu, agar kamu menyadari kesalahan dan berubah menjadi lebih baik.