Seorang anak buta duduk bersila di sebuah tangga pintu masuk pada
sebuah supermarket. Ya, dia adalah pengemis yang mengharapkan belas
kasihan dari para pengunjung yang berlalu lalang di depannya. Sebuah
kaleng bekas berdiri tegak di depan anak itu dengan hanya beberapa
keping uang receh di dalamnya,sedangkan kedua tangannya memegang sebuah papan yang bertuliskan “Saya buta, kasihanilah saya.”
HaLaMaN DePaN
aMSaL
BaGi DuNia KiTa HaNYaLaH SeSeoRaNG, BaGi SeSeoRaNG KiTaLaH DuNiaNYa
Selasa, 26 Juni 2012
Minggu, 24 Juni 2012
Membangun Tim Kerja
Pendahuluan
Istilah
Membangun tim kerja tidak sama dengan membangun
kerja sama tim. Sebuah tim bisa saja dibangun dan setiap anggotanya bekerja
dengan keras akan tetapi tim ini tetap tidak maksimal. Sebagai contoh adalah bila
sebuah Panitia Natal Jemaat yang dibentuk oleh Majelis Jemaat dan setiap
anggota panitia tersebut sudah merasa bekerja dengan sangat keras akan tetapi
tetap saja masih banyak kekurangan yang terjadi.
Dalam contoh tersebut di atas dapat dikatakan
bahwa tim telah dibangun, akan tetapi kerja sama tim belum terbentuk. Jadi
sekalipun judul tulisan ini adalah Membangun Tim Kerja akan tetapi yang
dimaksudkan adalah membangun kerja sama tim.
Definisi
Ada banyak sekali definisi
mengenai tim; Akan tetapi untuk maksud tulisan ini maka tim didefinisikan
sebagai sebuah kelompok kerja yang mempunyai tujuan yang sama dimana setiap
anggotanya mengembangkan hubungan yang saling membangun. Kerja sama tim
adalah usaha bersama dari anggota tim yang dilakukan secara terkoordinasi untuk
mencapai tujuan bersama. Jadi yang menjadi kata kunci adalah usaha
bersama, terkoordinasi dan tujuan bersama Apabila ada salah satu unsur yang tidak
dipenuhi maka kerjasama tim tidak akan maksimal.
Membangun Tim
Keuntungan adanya kerja sama tim antara
lain:
- Mendapatkan hasil yang maksimal
- Meningkatkan motivasi anggota tim
- Menciptakan tempat persekutuan yang baik
- Merupakan tempat mengembangkan diri dari anggota tim
Masalah yang dihadapi dalam membangun tim
antara la
- Kurangnya kepemimpinan (bukan berarti tidak ada pemimpin)
- Ketidakmampuan anggota tim untuk melaksanakan perannya
- Kurangnya komitmen dari anggota tim (mis: tidak menepati jan
- Suasana yang tidak membangun (mis: saling menyalahkan, dlsb)
- Ketidak jelasan peran & tanggung jawab masing-masing anggota
Beberapa hal yang bisa menjadi penghalang
dalam membangun t
- Perbedaan latar belakang, kebiasaan, cara berinteraksi, cara berpikir.
- Perbedaan tingkat motivasi maupun dasar motivasi
Dimensi
pengembangan
Ada
4 dimensi umum yang harus diperhatikan dalam pengembangan sebuah tim yaitu:
individu, tugas, tim dan organisasi.
- Dimensi individu terdiri dari motivasi, komitmen, sikap, kemampuan dan partisipasi anggota tim
- Dimensi tugas terdiri dari tujuan, penentuan target, proses yang sistimatis
- Dimensi tim terdiri dari kepemimpinan, peran, komunikasi, hubungan antar pribadi, kemampuan dalam mempengaruhi, konflik, analisis masalah, pengambilan keputusan, pertemuan/rapat, koordinasi, keterikatan, sistim nilai, dlsb
- Dimensi organisasi terdiri dari struktur organisasi, suasana kerja, dukungan terhadap pengembangan, penghargaan, budaya.
Motivasi
·
Motivasi secara umum adalah yang mendasari
seseorang untuk berperilaku. Jadi motivasi adalah mengenai dorongan, kebutuhan
dan keinginan yang biasanya diwujudkan melalui perilaku dari seseorang Hasil penelitian menunjukkan bahwa seseorang
akan lebih giat, lebih baik dan lebih produktif bila memiliki motivasi yang
tinggi.
Kinerja seseorang sangat dipengaruhi oleh tiga hal yaitu kemampuan, motivasi dan lingkungan. Agar seseorang bisa punya kinerja yang tinggi maka ia harus tahu bagaimana melaksanakan tugasnya (kemampuan), harus mau untuk melaksanakan tugasnya (motivasi) dan yang terakhir adalah harus diberi kesempatan dan dibantu untuk melaksanakan tugasnya (lingkungan).
Kinerja seseorang sangat dipengaruhi oleh tiga hal yaitu kemampuan, motivasi dan lingkungan. Agar seseorang bisa punya kinerja yang tinggi maka ia harus tahu bagaimana melaksanakan tugasnya (kemampuan), harus mau untuk melaksanakan tugasnya (motivasi) dan yang terakhir adalah harus diberi kesempatan dan dibantu untuk melaksanakan tugasnya (lingkungan).
·
Dalam konteks tulisan ini maka yang akan
dituliskan adalah hanya motivasi.
²
Faktor
yang mempengaruhi motivasi
à
Ada
tiga bentuk yang memotivasi seseorang yaitu: desakan dari dalam, tarikan dari
luar dan dorongan dari luar
à
Dorongan dari dalam adalah motivasi yang dari
dalam diri orang tersebut. Misalnya seseorang yang oleh karena keyakinan
imannya melakukan aksi bunuh diri, atau oleh karena keyakinan imannya telah
mengabdikan seluruh hidupnya untuk melayani orang miskin/sakit (mis: mother Theresa)
à
Dorongan dari luar adalah motivasi yang datang
dari luar yang mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu. Dorongan tersebut
misalnya dari anggota keluarga, teman dekat, atasan, bawahan, dlsb. Contohnya
adalah seseorang yang ikut aktif dalam pelayanan di gereja oleh karena dorongan
dari anggota keluarga (mis: “Papa kan
sudah jadi presbiter, masak kamu sebagai anak papa kok tidak ikut kegiatan
pelayanan sih….”).
à
Tarikan dari luar adalah motivasi yang datang
dari luar yang menarik seseorang untuk melakukan sesuatu. Tarikan tersebut
misalnya dari keinginan mendapatkan sesuatu, mis: Ani sangat aktif dalam
pelayanan GP karena ia “naksir berat” kepada Budi yang menjadi ketua GP.
²
Teori-teori
motivasi
Ada banyak teori tentang motivasi yang sudah dikembangkan sejak dahulu, beberapa diantaranya adalah sebagai berikut
Ada banyak teori tentang motivasi yang sudah dikembangkan sejak dahulu, beberapa diantaranya adalah sebagai berikut
- Teori hirarkhi kebutuhan (Maslow) – Menurut Maslow, manusia memiliki kebutuhan yang tersusun berdasarkan hirarkhi dari yang terendah sampai dengan yang tertinggi. Tingkatan kebutuhan tersebut adalah kebutuhan fisik, kebutuhan akan rasa aman, kebutuhan sosial, kebutuhan untuk diakui dan dihargai, kebutuhan untuk beraktualisasi.
- Teori dua faktor (Herzberg) – Menurut Herzberg ada dua faktor yang mempengaruhi kepuasan manusia yaitu faktor motivator dan faktor hygien
- Teori kebutuhan ERG (Alderfer) – Menurut Alderfer manusia mempunyai tiga kebutuhan dasar yaitu kebutuhan eksistensi, keterkaitan dan berkembang
- Teori kebutuhan sosial (McClelland) – Menurut Mcclelland perilaku seseorang didasari oleh tiga hal yaitu kebutuhan akan kekuasaan, kebutuhan untuk berbprestasi dan kebutuhan untuk menjalin hubungan sosial
- Teori penetapan tujuan (Locke) – Menurut Locke apabila para anggota tim turut berpartisipasi dalam memecahkan masalah di tim tersebut maka mereka akan merasa lebih terlibat sehingga produktifitas meningkat.
- Teori persamaan (Adams) – Menurut Adams, individu menginginkan adanya kesamaan dan keadilan dalam perlakukan yang diberikan oleh tim, demikian juga mereka cenderung untuk membandingkan penghargaan yang diterimanya dengan usaha yang telah dilakukan.
- Teori harapan (Vroom) – Menurut Vroom kekuatan dari kecenderungan berperilaku adalah tergantung dari kekuatan suatu harapan bahwa tindakan akan diikuti dengan hasil tertentu dan pada derajat ketertarikan individu pada hasil yang akan diperoleh
²
Hampir semua perilaku manusia di dalam suatu
organisasi/tim bisa dijelaskan maupun diantisipasi melalui teori-teori di atas
Pemahaman tentang tim
Kepemimpinan
di dalam tim didefinisikan sebagai
- Suatu kemampuan untuk mendorong kinerja tim ke tingkat yang lebih tinggi dengan mentransformasikan visi ke tindakan
- Suatu keterampilan yang bisa dipelajari & dilatih yang umumnya berkaitan dengan hubungan antar pribadi.
- Kepemimpinan di dalam tim tidak berarti harus secara formal (Ketua Majelis Jemaat, Ketua BPK, atau Ketua Panitia Paskah). Seseorang yang mempunyai keterampilan kepemimpinan bisa saja mendorong kinerja tim ke tingkat yang lebih tinggi sekalipun ia hanya sebagai anggota biasa pada tim tersebut.
- Beberapa ciri kepemimpinan yang efektif antara lain: kemampuan berkomunikasi secara efektif, keyakinan diri, kemampuan bersosialisasi, kematangan mental dan emosional, motivasi dan kemauan (determinasi).
- Oleh karena banyaknya literatur mengenai kepemimpinan, maka di dalam tulisan ini tidak dijabarkan lebih lanjut.
Peran di
dalam tim
- Ada berbagai peran yang harus dilaksanakan di dalam suatu tim. Dari sisi tugas (task) yang harus dilakukan, maka peran seseorang di dalam tim dapat dilihat melalui struktur organisasi/tim. Jabatan di dalam suatu tim mis.: ketua, sekretaris, bendahara, dlsb menunjukkan peran yang diinginkan dalam suatu tim.
- Dalam kenyataannya peran yang dibutuhkan dalam suatu organisasi/tim jauh lebih kompleks dari hanya dari sudut pandang tugas tersebut. Menurut Dr. Meredith Belbin (1981) ada 9 peran yang dibutuhkan dalam suatu organisasi/tim yaitu: the coordinator, the shaper, the plant, the monitor evaluator, the implementer, the team worker, the resource investigator, the completer dan the specialist.
Komunikas
- Dalam berhubungan dengan sesama anggota tim, tidak jarang terjadi ketidak lancaran komunikasi dalam bentuk salah pengertian, salah menangkap maksud dari pembicara,dsb. Sehingga kata-kata atau kalimat dari anggota tim yang satu ditafsirkan atau kurang dimengerti oleh anggota tim lainnya.
- Komunikasi adalah dasar dari semua interaksi manusia dan bagi semua fungsi kelompok. Melalui komunikasi setiap anggota tim akan dapat mencapai pengertian satu sama lain, membina kepercayaan, mengkoordinir tindakan, merencanakan strategi untuk mencapai tujuan ataupun melakukan aktivitas tim.
- Meskipun komunikasi tampaknya sederhana, tetapi untuk memperoleh komunikasi yang efektif, seringkali banyak sekali hambatan. Hambatan tersebut dapat berasal dari si pengirim berita, si penerima berita maupun faktor situasi dan kondisi.
- Beberapa hambatan dalam berkomunikasi antara lain: latar belakang individu-individu yang berkomunikasi, sistim nilai para individu tersebut, bahasa, sikap pada saat berkomunikasi, lingkungan.
- Keterampilan berkomunikasi yang perlu dikembangkan antara lain: kemampuan mendengar (listening), kemampuan untuk memberi maupun menerima umpan balik, kemampuan memberi nasihat (coaching), kemampuan meningkatkan hubungan antar pribadi, kemampuan meningkatkan saling percaya dan adanya keterbukaan.
Konflik
- Konflik tidak selamanya negatif. Dalam beberapa hal konflik bisa menjadi positif, mis: merasa beban terlepas, mendapatkan perspektif baru, keputusan yang diambil menjadi lebih baik, perbedaan bisa lebih dipahami, meningkatkan self-esteem
- Ada beberapa jenis konflik yaitu: goal conflict (konflik karena beda tujuan), cognitive conflict (konflik karenabeda ide/konsep), affective conflict (konflik karena perasaan tidak suka atau karena kemarahan), behavioral conflict (konflik karena perilaku yang tidak cocok/sesuai)
- Ada beberapa pola untuk menghadapi konflik (lihat diagram)
- Beberapa cara untuk menanggulangi konflik antara lain: negosiasi, keterampilan inter personal, menyadari perbedaan jender & budaya, meminta maaf, memberikan appresiasi, memaafkan, berkorban, memakai mediasi,
Pertumbuhan & Pengembangan tim
· Dukungan organisasi terhadap tim
- Organisasi bisa mendukung kinerja dari suatu tim dengan cara menciptakan iklim organisasi yang kondusif yaitu antara lain: atmosfir keterbukaan & saling percaya, kesetaraan dari setiap anggota (apapun posisinya) dalam berinteraksi, adanya kesempatan untuk pengembangan diri, kesediaan untuk berubah.
- Dukungan lainnya adalah dalam bentuk menjadi sumber daya (resources) bagi tim serta penghargaan yang selayaknya (khusus di dalam tim yang ruang lingkupnya adalah organisasi sosial, maka penghargaan yang dimaksud adalah intrinsic reward)
Empat
phase pertumbuhan
- Tim tidak terbentuk begitu saja, tetapi melalui tahapan tertentu, yang pada setiap tahap mempunyai ciri dan karakter sendiri sehingga setiap tahap memerlukan penyelesaian sendiri
- Lima tahapan pembentukan tim (Tuckman) yaitu: tahap pembentukan (forming), tahap badai (storming), tahap pembentukan norma (norming), tahap kinerja tinggi (performing) dan tahap bubar/pemutusan hubungan (adjourning)
- Karakteristik dari tim ini antara lain: mempunyai maksud & tujuan yang sama, dibentuk dengan sengaja, memiliki peran yang jelas, mempunyai proses komunikasi, kepemimpinan yang diterima dan mendukung anggota, ukuran organisasinya kecil, akuntabilitas, iklim keterbukaan & saling percaya.
- Beberapa tips bagi untuk mencapai tim yang berkinerja tinggi antara lain: fokus pada maksud & tujuan, selesaikan konflik, fokus pada baik proses maupun isi, partisipasi aktif, masalah yang sensitif tetap dijaga “confidential”, komunikasi secara terbuka dan positif, dlsb.
Catatan Penutup :
1.
Kepada para pembina diharapkan agar dapat mempelajari
materi pendalaman berjudul MEMBANGUN KERJA SAMA TIM MANDIRI DAN DINAMIS
(softcopy ada dalam cd) dalam rangka pengayaan wawasan yang membekali Pembina untuk
memberikan nilai lebih dalam membawakan materi.
2.
Kiranya materi pembinaan ini bermanfaat bagi pengurus BPK di lingungan
GPIB dan terutama bagi pekerjaan pembangunan tubuh Kristus.
AJARAN CALVINIS
Aliran atau denominasi Calvinis lebih sering
disebut Reformed atau Presbyterian. Berbicara tentang Calvinisme atau aliran
Calvinis, dengan sendirinya berbicara tentang John Calvin. Ia adalah seorang
pemimpin gerakan reformasi gereja di Swiss. Calvin merupakan generasi kedua
dalam jajaran pelopor dan pemimpin gerakan reformasi gereja abad ke-16, dengan
peranan yang sangat besar dalam gereja-gereja reformatoris. Gereja-gereja yang
mengikuti ajaran dan tata gereja seperti yang digariskan Calvin diberi nama
Gereja CALVINIS.
Calvinisme mengajarkan tentang pembenaran hanya oleh Iman (Sola Fide)
dengan menekankan penyucian, kehidupan
baru yang harus ditempuh oleh orang-orang Kristen yang bersyukur karena ALLAH
telah menyelamatkan mereka. Calvin menegaskan bahwa anggota-anggota jemaat yang
berkumpul untuk mendengarkan Firman Allah dan untuk ikut ambil bagian dalam
Perjamuan Kudus haruslah suci. Mengenai jabatan-jabatan dalam gereja, Calvin
mengenal empat jabatan yaitu Pengajar, Diaken, Penatua dan Pendeta.
Pendeta-Pendeta bersama-sama dengan Penatua merupakan konsistori, yaitu majelis
gereja yang memimpin jemaat dan menjalankan disiplin gereja. Peraturan
pemilihan dan pentahbisan pejabat-pejabat gereja itu dengan teliti, terutama
jabatan pendeta.
Mengenai Perjamuan
Kudus, Calvin mengajarkan bahwa Perjamuan Kudus adalah pemberian ALLAH dan
bukan perbuatan manusia. Roti dan Anggur bukan saja lambang, melainkan alat
yang dipakai untuk memberikan tubuh dan darah Kristus kepada umat-Nya. Akan
tetapi Kristus kini ada di surga. Roti dan Anggur tidak bisa dianggap sama saja
dengan tubuh dan darah yang di dalam Kasih Tuhan Yesus dalam Yesus Kristus.
Calvin membedakan tanda dengan apa yang ditandakan oleh tanda itu. Calvin
menjelaskan sebagai berikut : “Sebagaimana orang yang percaya itu
sungguh-sungguh menerima tanda-tanda itu dengan mulutnya, demikianlah Kristus
yang di Surga”. Dalam pelaksanaan Perjamuan
Kudus, Calvin sangat teliti.
Predestinasi yaitu bahwa sejak kekal ALLAH di dalam
diri-Nya sendiri telah menetapkan orang-orang mana yang diberi-Nya keselamatan
dan yang mana yang dibinasakan. Orang-orang yang dipilih TUHAN itu diberi
Anugerah dengan Cuma-Cuma sedangkan orang-orang yang ditolak, ALLAH menutup
jalan masuk ke dalam kehidupan. Hal ini sungguh sulit dipahami. Tanda-tanda
bahwa seseorang ditetapkan ALLAH untuk kehidupan yang kekal ialah bahwa mereka
dipanggil oleh ALLAH dan mereka menerima pembenaran dari ALLAH.
TRADISI
Calvinisme terkenal sangat keras. Tradisi yang
dilaksanakan ialah Perjamuan Kudus yang diadakan tiga bulan sekali dan
berhubungan dengan itu maka dijalankan disiplin yang keras. Puji-Pujian
dinyanyikan dengan Mazmur. Seorang Perempuan tidak diperbolehkan memiliki
jabatan khusus dalam gereja.
KONFESI
Yaitu Pengakuan Iman ada dua, yakni Pengakuan
Iman Internasional dan Pengakuan Iman Nasional. Pengakuan Iman Internasional
seperti: Pengakuan Iman Athanasius (PIA), Pengakuan
Iman Rasuli (PIR), Pengakuan Iman Nicea Konstantinopel (PIN). Pengakuan Iman Nasional seperti : Pengakuan Iman Gereja Belanda (PIGB), Katekismus Heidelberg
dan pasal-pasal Ajaran Dordrecht.
TULIP
Kata “TULIP” adalah sebuah akronim. Kelima huruf yang membentuk kata itu
merupakan singkatan dari lima frasa atau istilah dogmatik dalam bahasa Inggris
yang meringkaskan kelima pokok Calvinisme. Frasa-frasa ini secara
berturut-turut adalah: Total Depravity atau Total Inability (Kerusakan
Total atau Ketidakmampuan Total), Unconditional Election (Pemilihan Tanpa Syarat), Limited
Atonement atau Limited Redemtion (Penebusan Terbatas), Irresistible Grace (Anugerah yang
tidak dapat ditolak), dan Perseverance of the Saints (Ketekunan orang-orang
Kudus).
Kelima pokok ini ditetapkan
ketika doktrin Reformasi dirumuskan dalam Sinode Nasional Dordrecht di Belanda,
yang diselenggarakan pada tahun 1618-1619. Pada sidang sinode gerejawi yang
diprakarsai oleh pemerintahan Belanda ini, para utusan gereja-gereja Belanda
dikumpulkan bersama-sama dengan para utusan dari banyak negara Eropa lain.
Tujuan utama mereka adalah untuk menetapkan doktrin yang didasarkan pada
Alkitab dan juga pada Calvinisme dari John Calvin.
Sinode ini sangat perlu diadakan
karena di Belanda (dan juga di luar negeri), timbul semakin banyak kebingungan
mengenai doktrin Reformasi yang alkitabiah, yang pada waktu itu sejumlah
pokoknya yang sangat penting sedang terancam akan dirongrong dan
diputar-balikkan. Secara umum, ada dua kubu yang sudah terbentuk, masing-masing
dipimpin oleh sarjana Belanda yang sangat terkenal, yaitu Profesor Jacobus
Arminius (1560-1609) dan Profesor Francis Gomarus (1563-1641)
Pertentangan di antara kedua kubu
itu semakin memanas, karena setelah kematian Arminius para pengikutnya
menerbitkan buku Remonstran (protes), yang di dalamnya doktrin Arminius
diringkas dan dipertahankan. Kaum Arminian ini mengetengahkan
pandangan-pandangan mereka dalam lima pokok:
1. Kehendak
bebas manusia untuk memilih yang baik atau yang jahat.
2. Pemilihan
Allah yang bersyarat terhadap manusia, yang didasarkan pada iman dan
perbuatan-perbuatan baik manusia yang sudah diketahui Allah sebelumnya.
3. Penebusan
yang bersifat universal, karena semua umat manusia mempunyai kemungkinan untuk
dapat ditebus sebagai akibat dari pekerjaan Kristus. Dan penebusan ini perlu
dimanfaatkan oleh manusia itu sendiri berdasarkan imannya.
4. Keterbatasan
pekerjaan Roh Kudus, sebab Dia memanggil manusia untuk bebas dan manusia dapat
menolaknya.
5. Kemungkinan
orang-orang kudus untuk kehilangan anugerah Allah.
Kelima pokok Arminianisme ini
diajukan kepada Majelis Perwakilan Tinggi (Pemerintahan) Belanda. Sebagai
tanggapan terhadap hal ini, pemerintahan Belanda juga kemudian mengadakan sidang
Sinode Dordrecht. Dalam sinode ini kelima pokok Arminianisme itu dipelajari
dan, jika perlu, disanggah berdasarkan ajaran Alkitabiah.
Selama tujuh bulan sinode
tersebut membahas artikel-artikel dari ajaran itu dalam 154 kali persidangan.
Pada akhirnya, tidak ada satu pun bukti yang ditemukan bahwa pokok-pokok ajaran
dalam buku Remonstrans sesuai dengan ajaran Firman Allah. Sebagai tanggapan
terhadap ajaran Remonstran ini sinode tersebut merumuskan temuan-temuannya
dalam lima artikel yang disebut dengan Kontra-Remonstran (secara harfiah
berarti melawan Remonstran), atau Lima Artikel Menentang Remonstran. Isi
dari artikel-artikel ini didirikan di atas Firman Allah dan doktrin Reformasi,
yang dijelaskan secara terperinci misalnya di dalam The Institutes karya John
Calvin.
Isi dari artikel-artikel ini
dapat disingkat dengan bantuan lima kata kunci dalam bahasa Inggris, yang
semuanya memberikan ringkasan dari Bantahan Terhadap Remonstran. Huruf-huruf
pertama dari kelima frasa itu membentuk kata TULIP.
Sumber: G.J. Baan, TULIP, Lima Pokok
Calvinisme, Cet.2, Momentum, Surabaya, 2010.
Langganan:
Postingan (Atom)
Kata kata
Cintailah seseorang sepenuhnya, termasuk kekurangannya, dan suatu saat kamu akan pantas mendapatkan yang terbaik darinya.
SESUATU YANG BERHARGA
Terkadang, Tuhan menghilangkan sesuatu yang sangat berarti dari genggamanmu, agar kamu menyadari kesalahan dan berubah menjadi lebih baik.