aMSaL

BaGi DuNia KiTa HaNYaLaH SeSeoRaNG, BaGi SeSeoRaNG KiTaLaH DuNiaNYa

Senin, 29 September 2014

PsiKoLoGi PeRKeMBaNGaN aNaK


I.      Latar Belakang
J. A. Comenius pada tahun 1592-1671 sudah mulai memperhatikan sifat – sifat khas yang dimiliki setiap anak. Ia berpendapat “seorang anak tidak boleh dianggap sebagai orang dewasa yang bertubuh kecil”. Ia mengajarkanagar setiap pengajaran dapat menarik perhatian anak oleh karena itu harus diragakan supaya anak dapat mengamati,menyelidiki, dan mengalami sendiri. Pendidik yang mampu memahami jiwa anak didiknya dapat menunjang upaya pendidikan dalam usahanya mencapai tujuan yang lebih baik.
II.    Pengertian
A.  Arti
Perkembangan adalah suatu proses yang menuju ke depan dan tidak dapat diulang kembali. Perkembangan menunjukkan pada perubahan-perubahan dalam suatu arah yang bersifat tetap dan maju.
B.  Definisi
1.  Menurut Prof. Dr. F. J. Monk, Prof. Dr. A. M. P. Knoers dan Prof. Dr. Siti Rahayu H. Dalam phisikologi perkembangan mengemukakan bahwa suatu ilmu yang mempersoalkan faktor-faktor umum yang mempengaruhi proses perkembangan (perubahan) yang terjadi dalam diri pribadi seseorang dengan menitik beratkan pada relasi antara kepribadian dan perkembangan.
2. Menurut Dra. Kartini Kartono dalam Psikologi anak, Psikologi Perkembangan adalah ilmu yang mempelajari tingkahlaku manusia yang dimulai dari periode masa bayi, anak pemain, anak sekolah sampai periode adolosence menjelang dewasa.   
III.    Tujuan
Menurut P. H. Mussen Phisikologi Perkembangan Anak bertujuan untuk :
a.  Memeriksa, mengukur dan menerangkan perubahan dalam tingkah laku dan kemampuan yang sedang berkembang sesuai dengan tingkat umur  dan mempunyai ciri universal.
b. Mempelajari perbedaan yang bersifat pribadi pada tahap atau masa perkembangan tertentu.
c.  Mempelajari tingkah laku anak pada lingkungan tertentu yang menimbulkan reaksi yang berbeda.
d. Mempelajari penyimpangan dan tingkah laku yang dialami seorang anak misalnya, kenakalan dan kelainan-kelainan pada fungsi intelektualitas/kecerdasannya.
IV.        Perkembangan Masa Kanak-Kanak
Menurut Bapak Psikologi anak, Wilhelm Preyer yang patut mendapat perhatian dalam perkembangan anak adalah sebagai berikut :
A.  Perkembangan Motorik
Yang dimaksud dengan motorik adalah segala sesuatu yang ada hubunganya dengan gerakan tubuh, yang ditentukan oleh otot, saraf, dan otak. Ketiga unsur tersebut harus dapat melaksanakan peranannya secara interaksi positif yang artinya saling berkaitan, saling menunjang dan saling melengkapi untuk mencapai kondisi motorik yang lebih sempurna. Motorik digolongkan menjadi 3 bagian motorik statis, motorik ketangkasan dan motorikpenguasaan.
B.  Perkembangan Bahasa
Pada akhir tahun pertama kelahiran anak dan menjelang tahun kedua ada pertumbuhan dan perkembangan anak yang menonjol yakni mulai menunjukkan kemampuannya untuk dapat berbahasa atau berbicara. Bahasa membuat manusia lebih tinggi derajatnya dari makhluk lain. Bahasa mempunyai 3 fungsi yaitu untuk menyatakan ekspresi,  mempengaruhi orang lain dan memberi nama.
C.  Perkembangan Ingatan
Daya ingat anak bersifat tetap jika telah mencapai umur kurang lebih empat tahun. Selanjutnya akan mencapai intensitas terbesar atau terbaik dan kuat. Jika anak berumur krang lebih 8 – 12 tahun pada saat itu daya menghafal dapat memuat sejumlah materi hafalan sebanyak mungkin.
D. Perkembangan Kemauan
Pada dasarnya anak usia sekolah menunjukkan tanda bahwa ia menaruh perhatian terhadap dunia luar, selalu aktif dalam kegiatan lingkungannya, namun suka bertanya karena perhatiannya sangat tajam.
Selain keempat aspek penting tersebutmasih ada perkembanganlain yang cukup penting pula, diantaranya :
     a.       Perkembangan pengamatan dan fantasi
Kegitan yang menggunakan alat indra seperti perbuatan melihat, mendengar, mencium, mengecap, dan meraba disebut mengamati. Gambaran pengamatan disimpan didalam lubuk jiwa, jika diperlukan atau diingat kembali ia dapat ditimbulkan kembali, hasilnya dinamakan gambaran ingatan. Gambaran yang tersimpan ditambah atau dicampur adukkan dengan gambaran baru akan membentuk gambaran fantasi.  
Kesanggupan jiwa membentuk tanggapan yang baru dengan pertolongan tanggapan yang telah ada dinamakan berfantasi. Anak – anak sangat luas dan leluasa fantasinya, artinya dapat membuat gambaran khayal yang banyak dan luar biasa. Tetapi pada masa akhir kanak-kanak sifat fantasi mengalami perubahan sesuai dengan kemajuan perkembangan pikirannya.
Ada fantasi terpimpin, ada pula fantasi mencipta.
Fantasi terpimpin timbul karena adanya kesan setelah menanggapi hasil ciptaan orang lain atau tuntunan dari karya orang lain. Misalnya anak membayangkan dirinya sebagai batman, superman, setelah menonton filmnya.
Fantasi mencipta timbul karena kekuatan atau potensi yang ada pada dirinya secara murni tanpa tuntunan dari luar. Misalnya anak berfantasi menjadi orang terkuat dan terhebat dalam memainkan alat musik, maka benda apapun yang dipegang akan dianggapnya sebagai alat musik gitar, piano, drum dan sebagainya. Menurut Charlotte Buhler, fasi perkembangan fantasi akan dibedakan menjadi 2 yaitu :
1. Usia 0;0 – 4;0 masa cerita Struwelpeter. Pada masa ini anak senang terhadap cerita anak nakal, rambut panjang, pakaian kumal, kuku panjang dan lain-lain. Pada masa ini anak tidak meperdulikan kondisi lingkungan, ia lebih senang mementingkan diri sendiri.
2. Usia 4;0 – 8;0 masa cerita khayal. Pada masa ini anak banyak dipengaruhi oleh daya khayal dan apapun yang menjadi khayalannya dianggap sebagai sesuatu kebenaran. Masa ini anak sangat senang dengan dongeng seperti si kancil, raksasa dan timun mas, keong mas dan lain-lain.
Sejalan dengan perkembangan fantasi anak perlu diperhatikan agar anak tidak terlena pada dunia khayal yang berlebihan, tapi tidak juga membatasinya terlalu ketat sehingga perkembangan fantasi anak tetap bebas leluasa tetapi terkendali dan terarah. 
      b.      Perkembangan pikiran   
  Perkembangan pikiran anak pada dasarnya berhubungan erat dengan perkembangan bahasa, keduanya merupakan faktor penentu bagi seseorang dalam menyampaikan gagasannya, keinginannya dalam mengadakan komunikasi dengan orang lain.

               Perkembangan pikiran di bedakan dalam dua bentuk, yaitu :
1)  Perkembangan formal: perkembangan fungsi-fungsi pikir atau alat-alat pikir anak untuk dapat menyerap, menimbang, memutuskan, menguraikan dan lain-lain.
2) Perkembangan material : perkembangan jumlah pengetahuan pikir (knowledge) oleh seorang anak dapat dimiliki dan dikuasai. Contoh penguasaan tentang angka-angka, pendapat-pendapat teori-teori dan lain-lain. Secara keseluruhan perkemangan pikir anak dapat dikatakan sejalan dengan proses perkembangan pengamatan dan tanggapan anak, sehingga dapat dikategorikan menjadi beberapa tahapan, yaitu :
a)  Berpikir secara kongkrit (dengan obyek yang realistis) sehingga proses  berpikir harus dirangsang atau dituntun sehingga proses berpikir anak harus dituntun dengan benda atau alat. Oleh karenanya pengajaran anak Play Group dan TK akan lebih efektif menggunakan alat peraga atau belajar dialam dengan melihat bendanya langsung.
b)   Berpikir secara simbolis atau sistematis yaitu anak berpikir dengan menggunakan simbol-simbol (tanda tanya).  Disini anak sudah mulai dapat dikenalkan dengan huruf atau angka, skema simbol-simbol tertentu dan sebagainya. 

       c.      Perkembangan perasaan

        Pada anak-anak perkembangan perasaan sangat cepat dan besar sekali, sehingga Umumnya anak-anak lebih emosional dibanding dengan orang dewasa. Pandangan mereka selalu optimis, cepat merasa puas, sehingga mereka akan mudah merasa senang, periang, sehingga mereka akan mudah merasa senang, periang. Kesedihan atau kesusahan orang lain belum dapat mereka hayati dengan baik.  Pada saat tertentu kadang anak dapat merasakannya tetapi berusaha menutupi karena takut atau malu untuk merasakannya. H. Birkenfeld dan Gazali membagi perasaan anak menjadi 2 kategori yaitu perasaan tingkat biologis dan perasaan tingkat rohaniah.
     Perasaan tingkat biologis meliputi :
1)     Perasaan yang berhubungan dengan pencernaan makanan, pernapasan, peredaran darah, seperti lapar, lelah, kejang dan sebagainya.
2)   Perasaan yang berhubungan dengan insting seperti rasa takut, cemas dan sebagainya.
3)  Perasaan yang berhubungan dengan alat indria seperti dingin, panas, nyeri dan sebagainya.
Perasaan tingkat rohaniah meliputi :
1)        Perasaan Intelect: perasaan yang selalu menyertai kerja – kerja intelek, contoh: jika anak dapat menjawab pertanyaan dari guru dengan baik maka anak akan gembira tapi sebaliknya jika tidak maka anak akan kecewa.
2)        Perasaan Aestetis : Perasaan yang dialami pada waktu menganggap sesuatu itu bagus, indah, jelek. Dan sebagai standar pengukurannya disebut cita rasa. Contoh : anak akan lebih senang melihat benda dengan warna cerah karena itu bagus menurut mereka.
3)        Perasaan Etis: Perasaan kesusilaan, perasaan ini muncul ketika  anak mulai menghayati sesuatu itu baik atau buruk. Contoh : anak akan merasa senang jika telah berbuat baik, dan akan merasa tidak nyaman ketika melakukan kesalahan atau sesuatu yang buruk.
4)        Perasaan Religius: Perasaan ini timbul ketika anak menghayati situasi keagamaan. Contoh : Perasaan Ikhlas, taat, ketika anak melakukan ibadah.
5)  Perasaan Sosial : Perasaan yang timbul karena pendapat dan pengalaman dengan lingkungannya, seperti perasaan cinta, cemburu, rindu dan sebagainya.

       d.      Perkembangan sosial anak

      Perkembangan sosial dimulai sejak anak lahir terbukti ketika anak menangis pada  saat lahir dalam rangka mengadakan kontak hubungan dengan lingkungannya. Menurut Charlote Buhler pada mas akhir tahun kedua anak telah  menyadari pergaulannya dengan anggota keluarga, sehingga timbul keinginannya untuk ikut campur dalam gerak dan lakunya. Pada usia 3 – 4 tahun anak akan mengalami masa kegoncangan pertama (footzalter1) dimana anak menjadi keras kepala, susah tidur, cemburu dan lain-lain. Perkembangan sosial ini berlanjut sesuai dengan pengalamannya sampai dapat bergaul secara baik dan wajar. 

       e.      Perkembangan moral anak

   Moral adalah kondisi atau potensi internal kejiwaan seseorang untuk dapat melakukan hal-hal yang baik sesuai dengan nilai yang diinginkan. Bagi seorang anak perkembangan morak akan sangat ditentukan oleh orang-orang terdekatnya. Disini peranan ibu dan pendidik diperlukan untuk memberikan dasar pada pola perkembangan anak.

 V.           Masalah Permainan

Tidak ada komentar:

Kata kata

Cintailah seseorang sepenuhnya, termasuk kekurangannya, dan suatu saat kamu akan pantas mendapatkan yang terbaik darinya.

SESUATU YANG BERHARGA

Terkadang, Tuhan menghilangkan sesuatu yang sangat berarti dari genggamanmu, agar kamu menyadari kesalahan dan berubah menjadi lebih baik.