Dua belas tahun telah berlalu sejak edisi pertama buku ini diterbitkan. Dalam kurun waktu tersebut, kalau ada fenomena kepemimpinan yang polanya semakin menguat, fenomena tersebut adalah rentetan kejatuhan puluhan pemimpin puncak organisasi raksasa baik dalam bisnis, pemerintahan, maupun gereja. Tentu ada ratusan lagi pemimpin organisasi skala kecil yang kejatuhannya tidak sempat kita ikuti karena tidak masuk koran, televisi, atau internet.
Kuasa dan uang telah membutakan ambisi para pemimpin ini. Mereka
memanipulasi posisi dan pengaruh mereka untuk ambisi menjadi lebih sukses,
lebih kaya, lebih populer, lebih dihormati. Karena ambisi tersebut, para
pemimpin ini bukannya melayani orang lain dan mengorbankan diri sendiri, tetapi
melayani diri sendiri dan mengorbankan orang
lain. Orang-orang yang dipimpin mereka dijadikan kambing hitam, sapi
perahan, ayam potong. Dengan kata lain, diperlakukan tidak manusiawi.
Dunia membutuhkan pemimpin yang berambisi. Namun ambisi yang telah diubahkan
dan dikuduskan. Edisi kedua buku ini berisi tambahan beberapa artikel baru yang
dapat menjadi sahabat anda untuk menyelidiki apa yang ada dalam hati anda. Atau
kalau anda belum menjadi pemimpin, ia
bisa menjadi semacam mentor untuk anda; menghitung-hitung harga yang harus anda
bayar sebagai pemimpin.
Awalnya buku ini adalah kumpulan artikel kolom kepemimpinan yang
tentunya tidak ditulis sesuai dengan format buku. Pihak penerbit lalu
mengusulkan untuk mengemasnya dalam bentuk buku dan beberapa rekan penulis
memberi dorongan yang sama. Ada cukup banyak artikel yang penulis tambahkan
secara khusus untuk memperkaya isi buku ini. Hanya karena kemurahan Tuhan
akhirnya buku ini dapat diterbitkan.
Satiap artikel berfokus kepada satu aspek kepemimpinan yang menurut sang
penulis pikir esensial untuk dimengerti dan diaplikasikan. Namun ada sebuah
benang menrah yang lahir dari sebuah konfeksi pribadi, yaitu bahwa berbagai
problem yang kompleks dan akut dalam berbagai jenis organisasi bermuara pada
absenya kepemimpinan yang berlandaskan Alkitab. Tidak peduli itu organisasi
bisnis, pemerintahan, pendidikan, kemanusiaa, maupun gereja. Penulis yakin
prinsip-prinsip kepemimpinan biblikal bersifat universal dan relevan dalam berbagai konteks kontemporer di era pasca modern ini. Bahkan banyak
perusahaan multinasional yang sukses di dunia ini tanpa sadar sedang menerapkan
prinsip dan poloa yang berasal dari Alkitab.
Kepemimpinan yang sehat dan efektif adalah kepemimpinan yang Biblikal.
Konfeksi ini telah lama muncul dan mengalami proses pengujian dalam diri
penulis lebih dari 10 tahun. Observasi dan riset ilmiah yang dilakukan semakin
mengkristalisasi konfeksi tersebut. Semakin dekat prinsip, pola, dan praktik
kepemimpinan sebuah organisasi kepada nilai-nilai alkitab, semakin besar
kemungkinan prinsip, pola, dan praktik kepemimpinan tersebut menghasilkan
sistem yang transparan (accountable) dan langsung (sustainable). Pengalaman
riil penulis bekerja dan melayani di Universitas, perusahaan, gereja, dan
para-gereja semakin meyakinkan penulis akan kebenaran hal tersebut.
Jalan kepemimpinan memang sangat sepi. Ada banyak keputusan yang harus
anda ambil dan membuat anda tidak disukai orang lain. Kalau anda ingin disukai
orang lain, maaf, mendingan anda menjadi badut sirkus. Kalau anda ingin menjadi
pemimpin, milikilah ambisi yang telah
diubahkan karena, oleh, dan untuk Kristus.
Jadilah Pemimpin demi Kristus Yesus!
Edisi kedua diterbitkan dalam bahasa Indonesia oleh Literatur Perkantas,
anggota Ikapi | No. Telp. 021 98216536 | Email : literatur.perkantas@ymail.com
Penyunting : Iwan Wibowo dan Yulius Tandyanto
Penata Aksara dan Perancang sampul : Marvin Ade
Santoso
Cetakan Pertama : September 2012
Dr Sen Sandjaya adalah Senior Lecture in Leadership di Departement of
Management, Monash University, Australia. Ia memperoleh Gelar PhD di bidang
Servant Leadership dari Monash University di tahun 2005, dan terus menekuni
bidang ini dalam kaitan dengan strategi, budaya, dan inovasi organisasi. Sen
adalah pendiri dan Teaching Elder di Indonesia Christian Church, jemaat
Indonesia dari Scots’ Presbyterian Church Melbourne (icc-melbourne.org).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar