“Bacaan Firman Tuhan; Lukas
22:14-23”.
Saudara-saudara yang terkasih didalam Tuhan kita Yesus
Kristus….
Dalam gereja protestan ada dua sakramen yang telah
ditetapkan dan berikan Tuhan kepada anak-anak-Nya, ialah Sakramen Baptisan
Kudus dan Sakramen Perjamuan Kudus, untuk menguatkan Iman dan untuk menolong
bertekun dalam peperangan Iman. Kedua Sakramen ini memiliki tanda-tanda dan
meterai yang menandakan sesuatu dan memeteraikan sesuatu. Tanda-tanda dari kedua Sakramen ini menunjuk
kepada pengorbanan Kristus bagi penebusan dosa orang-orang pilihan. Sakramen merupakan berita sukacita sebagai
suara dalam kegelapan, dan keluar dari kegelapan serta kemuliaan yang
mencerminkan dimana Tuhan Yesus sendiri yang memberi perintah dan memulai
sakramen untuk meneguhkan janji-janji keselamatan-Nya yang kekal.
Saudara-saudara yang terkasih…..dalam Pengajaran
Katekismus Heidelberg minggu ke-28, pertanyaan dan jawab 75-77 ini lebih khusus
kita membahas mengenai Sakramen Perjamuan Kudus. Sakramen Perjamuan Kudus yang Tuhan Yesus adakan bersama-sama dengan murid-muridNya, adalah
merupakan “Perjamuan Perpisahan” pada malam terakhir sebelum Ia ditangkap dan
menderita sengsara di kayu salib. Dalam perjamuan itu, Yesus bertindak sebagai
“Tuan rumah perjamuan” dan murid-murid-Nya sebagai “Tamu Agung”. Sebagai Tuan rumah perjamuan, Ia
membagi-bagikan roti dan anggur kepada murid-muridNya.
Sebelum kita masuk pada poin pertanyaan dan jawab 75-77 Katekismus Heidelberg minggu ke-28 maka kita perlu mengingat kembali penjelasan dari minggu-minggu sebelumnya, mengenai sakramen-sakramen dan juga minggu berikutnya mengenai penjelasan roti dan anggur. Sebab menjelaskan pertanyaan dan jawab katekismus Heidelberg minggu ke-28 memiliki keterkaitan antara minggu-minggu sebelumnya dan minggu sesudahnya.
Sebelum kita masuk pada poin pertanyaan dan jawab 75-77 Katekismus Heidelberg minggu ke-28 maka kita perlu mengingat kembali penjelasan dari minggu-minggu sebelumnya, mengenai sakramen-sakramen dan juga minggu berikutnya mengenai penjelasan roti dan anggur. Sebab menjelaskan pertanyaan dan jawab katekismus Heidelberg minggu ke-28 memiliki keterkaitan antara minggu-minggu sebelumnya dan minggu sesudahnya.
Saudara-saudara yang terkasih didalam Tuhan kita Yesus
Kristus…untuk lebih jelas kita sedikit melihat beberapa perjamuan atau
perayaan-perayaaan dalam Perjanjian Lama.
Perjamuan
Kudus yang Tuhan Yesus
adakan bersama-sama dengan murid-murid-Nya, berlangsung pada “waktu dan sehubungan” dengan Perayaan
Paskah Israel. Pesta Paskah orang Israel adalah salah satu dari ketiga pesta
Israel yang paling besar dan dirayakan sekali setahun, dirayakan dengan sangat meriah, penuh
keagungan dan kesungguhan. Ketiga Pesta bangsa Israel adalah : Paskah, Pesta Panen dan
Pesta Pondok Daun, (Imamat 23:5; Bil 9:3; 28:16; Yeh 45:21). Pesta Paskah orang Israel adalah Pesta Pengucapan
Syukur yang berhubungan erat dengan “Pembebasan Israel” dari perbudakan di
Mesir, (Keluaran
12). Dimana
mereka mengenang atau memperingati dan mengingat Karya keselamatan Allah dalam
kehidupan mereka, dalam pembebasan mereka dengan mempersembahkan korban-korban
dihadapan Tuhan dan memuliakan Tuhan.
Saudara-saudara yang terkasih didalam Tuhan kita Yesus
Kristus…..yang menariknya ialah, pada saat Tuhan Yesus makan merayakan Paskah
bersama-sama dengan murid-murid-Nya, Tuhan Yesus membuat suatu yang Istimewa
yang sungguh para murid tidak mengerti dan tidak memahami sebab, karna Tuhan
Yesus memberitahukan dan menunjukkan bahwa perayaan paskah ini adalah merupakan
peringatan akan Dia (Lukas 22:19-20) “Lalu
Ia mengambil roti, mengucap syukur, memecah-mecahkannya dan memberikannya
kepada mereka, kata-Nya: Inilah tubuh-Ku yang diserahkan bagi kamu; perbuatlah
ini menjadi peringatan akan aku.
Demikian juga dibuat-Nya dengan cawan sesudah makan; Ia berkata: Cawan
ini adalah perjanjian baru oleh dara-Ku, yang ditumpahkan bagi kamu .” Tuhan
Yesus mengatakan bahwa “Inilah TubuhKu yang diserahkan untuk kamu; perbuatlah
ini menjadi peringatan akan Aku”. Disini Tuhan Yesus menekankan bahwa didalam
diri-Nyalah tergenapi karya keselamatan dan anugerah Allah kepada orang-orang
pilihan-Nya. Namun sayangnya semua para murid-murid sungguh tidak mengerti apa
sebenarnya makna dari perkataan Tuhan Yesus. Pesta Paskah pada mulanya dilangsungkan di rumah tangga orang
Israel dan kemudian ditetapkan dan harus dirayakan di Bait Allah (Ulangan 16:2-7). Perjamuan Kudus yang Yesus adakan bersama murid-murid-Nya erat berhubungan dengan perjamuan-perjamuan lain yang
diikuti oleh Yesus, seperti “perjamuan dengan pemungut cukai, dengan
orang-orang berdosa”, hal itu terlaksana sebelum Ia mati di kayu salib, maupun
juga perjamuan-perjamuan dengan murid-murid-Nya sesudah Ia bangkit dan menampakkan diri kepada mereka. Isi
dari Perjamuan Kudus adalah untuk menyatakan “karya penyelamatan Allah di dalam
Kristus” kepada manusia.
Saudara-saudara yang terkasih didalam Tuhan Kita Yesus
Kristus…Demikian
juga isi dari perjamuan-perjamuan Yesus dengan pemungut cukai dan orang-orang
berdosa, di mana manusia berdosa yang sepatutnya mendapat hukuman maut kematian kekal,
dihukum karena ketidaktaatan akan perintah-perintah Tuhan, dan melalui kehadiran Yesus, Ia telah menganugerahkan kepada saya dan saudara keselamatan yang datang dari Allah ialah hidup yang kekal. Artinya bahwa keselamatan yang
diberikan oleh Yesus Kristus bukannya “nanti” di Surga, tetapi telah mulai dari sekarang
dalam hidup manusia itu sendiri yang telah menerima kehadiran dan persekutuan
dengan Yesus. Inilah salah satu dari makna Perjamuan Kudus bagi orang-orang
yang telah percaya dan menerima Yesus Kristus sebagai Tuhan dan
Juruselamat dalam hati dan hidupnya..
Perjamuan Kudus, sama seperti Pesta Paskah Israel adalah suatu
“Pesta Kemenangan”. Dalam pesta Perjamuan Kudus saya dan saudara diundang sebagai tamu agung Tuhan Yesus untuk merayakannya. Yang mengundang kita supaya
benar-benar penuh dengan kegembiraan dan sukacita menghadirinya serta menerimanya.
Sebab melalui Perjamuan Kudus, Ia mengatakan kepada kita : “untuk dosa-dosa dan pelanggaranmu, Ia telah menderita, dianiaya hingga sampai mati diatas kayu
salib dan
bangkit”. Di dalam Dia, berarti oleh kematian-Nya dan kebangkitan-Nya saya dan saudara memperoleh keselamatan, dengan kata lain Allah telah mendamaikan kita dengan diri-Nya telah menyucikan saya dan saudara dan kita telah
menjadi umat kepunyaan-Nya. (2Korintus 5:18-19). Sehingga Antara kita (manusia) dan Dia tidak ada lagi permusuhan tidak ada pemisahan, sebab tembok dosa, hukuman dosa saya dan saudara telah Ia robohkan dan didamaikan oleh Allah (Efesus 2:14). Jadi, sekarang saya dan saudara telah diterima menjadi anak-anak-Nya sebagai umat pilihan-Nya. Saya dan saudara telah
memperoleh persekutuan dengan Dia, karena itu kita harus bergembira dan
bersukacita. Kita harus mengucap syukur kepada-Nya atas kasih dan anugerahNya.
Saudara-saudara yang terkasih didalam Tuhan kita Yesus Kristus…sebagai dasar atau landasan utama untuk kita mengucap Syukur dan berterima kasih kepada-Nya, karena keselamatan yang diberitakan kepada saya dan saudara kita melihat sebaga tanda dan meterai dalam Perjamuan Kudus yang berdasar atas kematian dan kebangkitan Yesus. Dalam Perjamuan Kudus ini saya dan saudara menerima roti dan anggur, dimana hal itu yang menunjuk kepada “tubuh” Kristus yang dipecah-pecah dan “darah-Nya” yang dicurahkan untuk kita.
Saudara-saudara yang terkasih didalam Tuhan kita Yesus Kristus…sebagai dasar atau landasan utama untuk kita mengucap Syukur dan berterima kasih kepada-Nya, karena keselamatan yang diberitakan kepada saya dan saudara kita melihat sebaga tanda dan meterai dalam Perjamuan Kudus yang berdasar atas kematian dan kebangkitan Yesus. Dalam Perjamuan Kudus ini saya dan saudara menerima roti dan anggur, dimana hal itu yang menunjuk kepada “tubuh” Kristus yang dipecah-pecah dan “darah-Nya” yang dicurahkan untuk kita.
Saudara-saudara
yang terkasih didalam Tuhan kita Yesus Kristus…
Kita masuk
dalam pertanyaan dan jawab Katekismus Heidelberg minggu ke-28;
75. Pert. Bagaimana Saudara diingatkan dan diyakinkan dalam Perjamuan Kudus, bahwa Saudara mendapat bagian dalam Kurban Kristus yang satu-satunya, yang terjadi pada kayu salib, dan dalam semua harta-Nya?
Jawab. Kristus telah memerintahkan aku dan semua
orang percaya, supaya makan dari roti yang dipecah-pecahkan dan minum dari
cawan agar perbuatan itu menjadi peringatan akan Dia. Dia menambahkan janji-jani ini(a). Pertama,
bahwa sebagaimana aku melihat dengan mata kepala sendiri bahwa roti Tuhan
dipecah-pecahkan untukku dan cawan diberikan kepadaku, sepasti itu tubuh-Nya
dikurbankan bagiku dan darah-Nya ditumpahkan untuk aku dikayu salib. Kedua, sebagaimana dari tangan pelayan aku
menerima roti dan cawan Tuhan sebagai tanda-tanda yang pasti dari tubuh dan
darah Kristus, dan mengecapnya dengan mulutku, sepasti itu pula Dia sendiri
memberi makan dan minum jiwaku dengan tubuh-Nya yang disalibkan dan darah-Nya
yang ditumpahkan, supaya aku beroleh hidup yang kekal.
Penjelasan:
Saudara-saudara
yang terkasih didalam Tuhan kita Yesus Kristus…berbicara kepastian dalam hal
mempunyai keyakinan untuk mendapatkan bagian terhadap kurban Kristus yang
satu-satunya terjadi dikayu salib, banyak umat Allah pada saat ini yang bimbang
akan penyelamatan yang dilakukan oleh Kristus. Banyak argument-argumen yang
mengatakan bahwa Perjamuan Kudus itu tudak benar dan bagaimana itu bisa saya
dapatkan sementara Perjamuan Kudus yang dilakukan oleh Kristus sudah
beribu-ribu tahun di masa lampau. Dalam
persoalan inilah pertanyaan ke-75 menjelaskan kepada kita bahwa kita sebagai
umat Allah yang percaya akan karya keselamatan yang dilakukan oleh Yesus
Kristus untuk mendamaikan hubungan kita yang sudah rusak dengan Allah sehingga
menjadi dipulihkan dan karya ini menjadi milik kita. berdasarkan perintah Kristus kepada semua
orang percaya supaya makan roti yang dipecah-pecahkan dan minum dari cawan agar
peringatan itu menjadi peringatan akan Dia, dimana pada saat kita mengikuti
perjamuan kudus, kita menjadi tamu agung Allah didalam satu meja perjamuan, kita
melihat secara langsung dengan mata kepala sendiri bahwa roti Tuhan
dipecah-pecahkan untuk aku dan cawan diberikan kepadaku; kita memiliki
keyakinan bahwa hal itu sama atau memiliki kesetaraan yang sungguh menyamakan
tubuh dan darah Kristus diberikan kepada ku.
Saudara-saudara
yang terkasih didalam Tuhan kita Yesus Kristus…dengan mengetahui dan memperoleh
pengetahuan kepada kita, secara jelas kita
memiliki keyakinan dengan penuh Iman yang sejati bahwa karya keselamatan
didalam Yesus Kristus adalam menjadi bagianku.
Lebih lagi dalam kepastian yang kita peroleh kita diyakinkan bahwa dalam
menerima dari tangan pelayan serta mengecapnya dengan mulutku sedemikian itu
pula Tuhan Yesus memberi makan dan minum jiwaku dengan Tubuh-Nya yang
disalibkan dan dengan darah-Nya yang ditumpahkan untuk menanggung segala murka
Allah atas segala dosa-dosa kita, yang seharusnya saya dan saudara yang
menerima murka Allah namun dalam karya penyelamatan-Nya Dia menerima dan kepada
Dia dilimpahkan penderitaan dari dosa-dosaku sehingga hubunganku dengan Allah
diperdamaikan dan janji-janji dari segala harta-Nya menjadi milikku dan
keselamatan hidup yang kekal adalah bagianku serta saya dan saudara telah
menjadi milik, umat kepunyaan-Nya (1Pet 2:9-10). Saudara-saudara melalui
Perjamuan Kudus kita mengingat kembali akan Kristus Yesus, Tuhan kita yang
telah mati bagi saya dan saudara, dan saya dan saudara bersatu didalam Iman
dengan Kristus melalui persekutuan dalam meja Perjamuan Kudus.
76. Pert. Apa arti, “makan tubuh Kristus
yang disalibkan” dan “minum darah-Nya yang ditumpahkan”?
Jawab. Artinya, bahwa kita menerima seluruh
penderitaan dan kematian Kristus dengan hati yang percaya, dan dengan demikian
memperoleh pengampunan dosa-dosa dan
hidup yang kekal (a). Disamping itu,
bahwa kita makin lama makin dipersatukan dengan tubuh-Nya yang kudus dan oleh
Roh Kudus yang tinggal didalam Kristus maupun dalam kita (b). Memang, Kristus ada disorga (c) dan kita di
bumi. Namun, persatuan itu membuat kita menjadi
daging dari daging-Nya dan tulang dari tulang-tulang-Nya (d), serta hidup dan
diperintah oleh satu Roh untuk selama-lamanya, sama seperti anggota-anggota
tubuh hidup dan diperintah oleh satu jiwa (e).
Penjelasan:
Saudara-saudara
yang terkasih didalam Tuhan kita Yesus Kristus….kita umat yang sudah dibenarkan
didalam Kristus hadir dan ikut dalam mengambil bagian dalam perjamuan kudus,
kita datang dengan segala kerendahan hati serta mengakui bahwa kita adalah
orang-orang berdosa dhadapan Allah. Maka
dalam mengikuti perjamuan kudus makan tubuh Kristus yang disalibkan dan minum darah-Nya yang tumpahkan, dimana
korban penyelamatan Yesus Kristus sudah sempurna dan satu kali untuk
selama-lamanya, oleh sebab itu mengikuti perjamuan kudus kita diingatkan akan
kesatuan kita sebagai anggota-anggota tubuh Kristus, artinya kita satu dalam
Kristus yang telah menebus saya dan saudara, yang telah menanggung hukuman dosa
kita.
Didalam
penderitaan Kristus untuk menanggung murka Allah melalui perjamuan kudus kita
menerima seluruh penderitaan dan kesakitan yang dirasakan oleh Kristus Yesus
dan dengan hati yang percaya kita memperoleh pengampunan, dan menerima hidup
yang kekal, kita telah dibenarkan oleh Allah melalui Penderitaan Kristus. Selain
dari itu kita dipersatukan dengan tubuh-Nya yang kudus, kita satu roh dengan
Kristus. Dalam keadaan seperti ini kita telah menjadi bagian dari Tubuh
Kristus, kita menjadi daging dari daging-Nya dan tulang dari tulang-Nya, dimana
Dia sebagai kepala kita satu tubuh dengan sang kepala kita yang telah menebus
kita dari kematian sehingga kita mendapat keselamatan hidup yang kekal.
Saudara-saudara
yang terkasih dalam nama Tuhan kita Yesus Kristus …saya dan saudara yang sudah
di benarkan melalui karya Kristus dan menjadi satu tubuh dengan Tuhan Yesus,
menjadi bagian dalam kehidupan Kristus; kita harus hidup dan diperintah dalam
satu Roh untuk selama-lamanya, selalu hidup dalam persekutuan Tuhan, mengikuti
dan melakukan kebenaran-kebenaran Allah melalui Firman-Nya. Dan semua ini kita lakukan sama seperti
anggota-anggota tubuh mengikuti perintah yang diperintahkan oleh satu jiwa. Perjamuan
kudus merupakan sarana kekuatan dan peneguhan bagi saya dan saudara untuk
memiliki kesatuan dengan Kristus. Perjmuan kudus juga merupakan ikatan dan janji
dari kesatuan dan persekutuan yang kita rasakan oleh orang-orang percaya sejati
dengan Kristus sebagai kepala dan dengan sesama sebagai anggota-anggota
tubuh-Nya. Roti dibagi-bagikan tetapi semuanya berasal dari satu katul roti
yang sama. Karna itu, roti adalah satu
maka saya dan saudara sekalipun banyak adalah satu tubuh yang mendapat bagaian
dari satu roti itu (1Kor 10:17). Oleh
sebab itu memalui sakramen perjamuan kudus saya dan saudara menerima kesaksian
dan peneguhan fakta bahwa saya dan saudara menjadi angota-anggota dari suatu
bangsa baru didalam Kristus. Saya dan saudara dikuatkan didalam realisasi dan
peneguhan atas persekutuan dan komuni yang kudus antara saya dan saudara dengan
Kristus didalam kesatuan dengan Dia.
77. Pert. Kristus berjanji, sebagaimana orang percaya
makan dari roti yang dipecah-pecahkan dan minum dari cawan, sepasti itu pula
Dia akan mengenyangkan mereka denga tubuh-Nya dan menyegarkan mereka dengan
darah-Nya. Dimana janji itu terdapat?
Jawab. Dalam penetapan Perjamuan Malam yang berbunyi
(a), “Sebab apa yang telah kuteruskan kepadamu, telah aku terima dari Tuhan,
yaitu bahwa Tuhan Yesus, pada malam waktu Dia diserahkan, mengambil roti dan
sesudah itu Dia mengucap syukur atasnya; Dia memecah-mecahkannya dan berkata:
‘Inilah tubuh-Ku, yang diserahkan bagi kamu; perbuatlah ini menjadi peringatan
akan Aku!’ Demikian juga Dia mengambil cawan, sesudah makan, lalu berkata,
‘Cawan ini adalah perjanjian baru yang dimeteraikan oleh darah-Ku; perbuatlah
ini, setiap kali kamu meminumnya, menjadi peringatan akan Aku!’ Sebab setiap kali kamu makan roti ini dan
minum dari cawan ini, kamu memberitakan kematian Tuhan sampai Dia datang” (1Kor
11:23-26). Janji ini diulang Rasul
Paulus, katanya, “Bukankah cawan pengucapan syukur , yang atasnya kita ucapkan
syukur, adalah persekutuan dengan darah Kristus? Bukankah roti yang kita
pecah-pecahkan adalah persekutuan dengan tubuh Kristus? Karena roti adalah
satu, maka kita, sekalipun banyak, adalah satu tubuh, karena kita semua
mendapat bagian dalam roti yang satu itu” (1Kor 10:16-17).
Penjelasan:
Saudara-saudara
yang terkasih didalam Tuhan kita Yesus Kristus…perayaan perjamuan kudus
dilakukan bukan karna tradisi geraja sepanjang jaman atau hanya semacam upacara
yang biasa saja dalam geraja tetapi lebih dari itu bahwa perjamuan kudus
merupakan perintan Tuhan bagi setiap anggota tubuh-Nya untuk mengingat akan
karya Kristus dalam penebusan.
Kalimat yang
mengatakan bahwa Sebagaimana orang percaya makan dari roti yang
dipecah-pecahkan dan minum dari cawan sepasti itu pula mengenyangkan mereka dan
menyegarkan mereka dengan darah-Nya…ini dijanjikan oleh Tuhan Yesus Pada
perjamuan malam sebelum Ia ditangkap dan disiksa serta mendapat penderitaan
untuk menanggung hukuman dosa kita (Lukas 22:14-23).
Di dalam Perjamuan Kudus anggota-anggota Jemaat datang berkumpul
bersama-sama dan merayakan Perjamuan Kudus sehingga memperoleh persekutuan
dengan Kristus. Dengan demikian sangat perlu disadari bahwa persekutuan kita
bukan hanya dengan Kristus yang mati dan yang bangkit, akan tetapi juga dengan
Kristus yang dimuliakan dan dengan Kristus yang akan datang kembali. Oleh
karena itu maka nada dasar dari perayaan Perjamuan Kudus adalah “kesukaan dan
kegembiraan” karena kita telah benar-benar dipersekutukan dengan “Tubuh dan
darah” Kristus yang telah menjadi “PERJANJIAN BARU” (1 Kor. 11 : 23 dst) dan
melalui Perjamuan Kudus yang mempersekutukan jemaat, sehingga kita telah
menjadi milik Kristus.
Saudara-saudara yang terkasih dalam Tuhan kita Yesus Kristus…..Di dalam persekutuan kita dengan Kristus melalui Perjamuan Kudus, dan di dalam Dia, kita memperoleh dan mewujudkan persekutuan dengan sesama manusia atau sesama jemaat. Artinya, Perjamuan Kudus mempunyai fungsi “koreksi” kepada anggota jemaat sebagaimana dinasehatkan oleh Rasul Paulus, kepada jemaat di Korintus apabila anggota jemaat hanya memperhatikan diri sendiri, dalam Perjamuan Kudus dan tidak memperhatikan diri atau keselamatan orang lain, berarti orang-orang tersebut terus mempertahankan “jurang pemisah” yang ada antara orang kaya dan miskin (1 Korintus. 11 : 20 – 22). orang-orang yang demikian sikap dan kehadirannya dalam Perjamuan Kudus, berarti belum menyadari arti dan makna kehadiran Kristus yang telah mempersekutukan seluruh manusia.
Saudara-saudara yang terkasih dalam Tuhan kita Yesus Kristus…..Di dalam persekutuan kita dengan Kristus melalui Perjamuan Kudus, dan di dalam Dia, kita memperoleh dan mewujudkan persekutuan dengan sesama manusia atau sesama jemaat. Artinya, Perjamuan Kudus mempunyai fungsi “koreksi” kepada anggota jemaat sebagaimana dinasehatkan oleh Rasul Paulus, kepada jemaat di Korintus apabila anggota jemaat hanya memperhatikan diri sendiri, dalam Perjamuan Kudus dan tidak memperhatikan diri atau keselamatan orang lain, berarti orang-orang tersebut terus mempertahankan “jurang pemisah” yang ada antara orang kaya dan miskin (1 Korintus. 11 : 20 – 22). orang-orang yang demikian sikap dan kehadirannya dalam Perjamuan Kudus, berarti belum menyadari arti dan makna kehadiran Kristus yang telah mempersekutukan seluruh manusia.
Perjamuan Kudus adalah peristiwa
peringatan yg rutin dilakukan secara berulang-ulang oleh umat Kristen pada
waktu-waktu tertentu sesuai dengan konsep dan pemahanam denominasi aliran
gereja yg berkembang. Secara langsung perjamuan kudus adalah
pengakuan iman umat Allah yg mengakui bahwa keselamatan telah datang, dan
mesias yg dijanjikan sebagai penebus dosa dan pendamai antara Tuhan dan
Manusia, telah hadir dalam diri Yesus Kristus.
Dengan memperingati peristiwa
perjamuan terakhir yg dilakukan Tuhan bersama murid-murid-Nya
sebelum Ia ditangkap, kita disadarkan pada 2 pokok pemberitaan yaitu:
1. Umat
percaya memberitakan kematian Anak Domba Allah sebagai penebusan kekal
penghapusan dosanya. Bahwa ia tidak lagi berada dalam kuasa maut, tetapi berada
dalam kasih karunia penebusan yg membawa kepada kehidupan yg kekal.
2.
Dengan dilaksakanannya
perjamuan Kudus, umat Tuhan menerima materai keselamatan, menerima hak untuk
masuk kedalam sorga, tiket masuk ke dalam kehidupan kekal yg di materaikan atas
Nama Yesus Kristus. Secara tegas ingin berkata bahwa jalan masuk ke pada
kehidupan yg kekal dipercayakan melalui Yesus, sebagai satu-satunya pribadi yg
berani menjamin keselamatan itu dengan gamblang dan tegas.
Saudara-saudara
yang terkasih dalam nama Tuhan kita Yesus Kristus…
Dari penjelasan singkat ini dapat
dikatakan juga bahwa orang-orang yang melaksanakan
perjamuan kudus adalah orang-orang yang mengakui
bahwa keselamatan hanya didapat melalui Yesus Kristus, dan kita memberitakan
kepada dunia bahwa Yesus Kristus adalah juruselamat Penebus dosa manusia. Artinya,
saudara dan saya telah dengan sadar mempercayakan hidup ini di dalam Kristus,
dan sudah selayaknya setiap hari kita menyadari hal ini, dan menjadi lebih
baik.
Satu Pertanyaan untuk kita, “Kenapa orang yg belum dibaptis tidak boleh ikut perjamuan kudus”?
Jawabannya ialah karena orang yg belum dibaptis sama dengan orang yg belum mengakui bahwa Yesus Kristus adalah Tuhan dan Juruselamatnya. Tentu perjamuan kudus tidak akan berfaedah baginya karena dia sama sekali tidak mengakui Yesus sebagai Tuhan dan juruselamatnya.
Lalu bagaimana dengan orang yg menerima baptisan sejak masih kecil, kenapa dia harus sidi dulu baru boleh ikut perjamuan kudus?
Jawabannya bahwa
anak yg dibaptis sejak kecil diserahkan untuk menjadi milik Tuhan disaat ia masih
belum mengerti arti pengorbanan Yesus kristus. Dan tugas tanggung jawab ortuanya
lah untuk mendidik dan mengajarkan anak tersebut agar bisa mengerti makna
baptisan yg diterimanya sewaktu kecil. Ketika dia sudah mengerti maka
dilakukanlah prosesi pencanangan kedewasaan iman (sidi), dengan
makna bahwa anak tersebut sudah mengerti arti baptisan yg
sudah diterimanya, dan siap untuk menjadi seorang Kristen yang
dewasa dan mengakui Yesus Kristus sebagai Juruselmat pribadinya. Dan layak
untuk menerima perjamuan Kudus.
Saudara yang terkasih….
Perjamuan Kudus baru berarti bila
kita sudah menyadari bahwa juruselamat hidup kita yang
pasti adalah Yesus Kristus. Perjamuan kudus merupakan salah satu
bentuk sakramen yang kita rayakan. Ini
berarti perjamuan kudus berbicara tentang misteri keselamatan. Dengan kata
lain, perjamuan kudus adalah tanda dan meterai keselamatan yang mempersatukan
orang percaya dengan tubuh dan darah KRISTUS. Ketika
kita mengambil bagian dalam perjamuan kudus, Roh Kudus menolong kita sehingga
dipersatukan dalam Kristus menjadi satu tubuh dan satu roh, dan menjadi
persembahan yang hidup bagi Allah. Kita merayakan perjamuan kudus sebab Tuhan
Yesus Kristus sendirilah yang menetapkannya dan mengundang kita untuk
melakukannya. Sesuai
dengan Lukas 22:14-20 dan I Korintus 11-23-26.
Saat
merayakan perjamuan kudus berarti kita:
Ø Memperingati, dan memberitakan
kematian KRISTUS; mensyukuri karya keselamatan Kristus melalui pengorbanan
tubuh dan darah-Nya juga merayakan kebangkitan-Nya.
Ø Menantikan kedatangan Kristus yang kedua kali.
Kita berpengharapan pada perjamuan kawin Anak Domba,
saat kita duduk makan dan minum bersama
Kristus di hari akhir kelak.
Jika begitu penting arti perjamuan
kudus, saya ingin setiap saat melakukan perjamuan kudus. Bolehkah saya
melakukannya sendiri di rumah?
Dalam sejarahnya, perjamuan kudus
mula-mula dipimpin oleh mereka yang diakui sebagai pemimpin yaitu rasul-rasul,
bapa-bapa gereja/uskup-uskup dan selanjutnya diwariskan kepada
pemimpin-pemimpin yang diurapi/ditahbiskan sampai sekarang. Jadi ketentuan yang
berlaku sekarang adalah bahwa perjamuan kudus diselenggarakan di bawah
tanggungjawab majelis jemaat. Gerejalah yang bertanggung jawab untuk menyelenggarakan perjamuan kudus. Dengan
demikian sekalipun anggota jemaat bisa membeli roti dan anggur sendiri namun
tidak boleh mengadakan perjamuan kudus sendiri. Pelayanan
perjamuan kudus harus dilakukan di tengah dan di dalam kebaktian jemaat. Tidak
ada alasan untuk menyelenggarakannya di luar kebaktian jemaat kecuali bagi
mereka yang tidak mungkin mengikutinya karena alasan-alasan yang dapat
dipertanggungjawabkan. Sekalipun dalam kondisi khusus penyelenggaraan perjamuan
kudus bisa dilakukan di tempat-tempat lain (misalnya di penjara, rumah sakit,
persidangan gerejawi, dan sebagainya) penyelenggaranya tetap majelis jemaat
yang ditunjuk untuk itu. Dengan demikian, perjamuan kudus yang
diselenggarakan bukan oleh majelis jemaat, meskipun dilayani oleh seorang yang
menamakan diri pendeta, tidak dapat dibenarkan.
Saudara-saudara yang terkasih…
Apa saja yang kita lakukan dalam
persiapan perjamuan kudus?
Ø Merenungkan dosa
Artinya
kita memeriksa dan menguji
diri, apakah ada dosa-dosa yang kita
simpan di dalam diri? Jika kita masih menyimpan dosa maka kita tidak layak
mengikuti perjamuan. Karena itu dosa perlu disadari dan diakui. Pemeriksaan diri
harus bertolak dari rasa tidak layak. Setelah kita mengaku dosa, kita mohon
pengampunan dari TUHAN dan percaya bahwa TUHAN mengampuni.
Ø Kesungguhan ingin hidup baru
Untuk
menunjukkan bahwa kita bertobat, maka harus benar-benar ada kesungguhan hati
untuk memasuki hidup baru yang memuliakan TUHAN; membereskan hubungan dengan
TUHAN dan dengan orang-orang di sekitar kita. Itulah yang kita lakukan dalam
persiapan memasuki perjamuan kudus.
Saudara-saudara yang terkasih…
Dalam mengikuti perjamuan kudus maka kita diingatkan
akan beberapa karya-karya Kristus dalam penyelamatan Allah kepada umat
pilihan-Nya. Kita diingatkan tentang
keselamatan yang telah Ia lakukan untuk kita, kita diingatkan akan kasih-Nya yang
dikerjakan Kristus kepada kita, mengingatkan kita akan peringatan akan Dia dan
kita dimotifasi untuk memberitakan kematian Yesus Kristus sampai Ia datang
kembali.Sefanias Waruwu
Tuhan Memberkati !!!
Sumber:
Alkitab
Wiliamson., G. I. Pengakuan Iman Westminster. Pen.
Irwan Tjulianto. Ed. Solomon Yo. Surabaya. 2006.
Enam Belas Dokumen Calvinisme. Cet ke-3. Bpk Gunung
Mulia. Jakarta. 2004.
Packer., J. I. Kristen Sejati. vol. 2. Pen. Yudha
Thianto. Lembaga Reformed Injili Indonesia. Jakarta. 1991.
Verkuyl., J. Aku Percaya. cet ke-16. BPK Gunung Muli.
Jakarta. 1995.
Calvin., Johanes. Instutio. BPK Gunung Mulia. Jakarta.
1980.
Baan., G. J. Tulip Lima Pokok Calvinisme. Pen. Samuel
Pulung dan Herdian Aprilani. Ed. Irwan Tjulianto. Momentum. Surabaya. 2010.
Tong., Stephen. Reformasi dan Teologi Reformed. Ed.
Sutjipto Subeno. Cet. ke-2. Lembaga Reformed Injili Indonesia. Jakarta. 1994.
Hadiwijono., Harun. Inilah Sahadatku. Cet ke-9. BPK
Gunung Mulia, Jakarta. 2000.
Menzies., Williem W & Stanley M. Horton. Doktrin
Alkitab. Cet Pertama. Yayasan Penerbit Gandum Mas. Jakarta. 1998.